Etalase Barang Impor Luxury

4 Harimau di Medan Zoo Mati, 3 Lainnya Sekarat


Medan - Kematian harimau di Medan Zoo atau Kebun Binatang Medan terus menuai sorotan. Tercatat sudah empat harimau yang mati dalam kurun waktu November 2023 hingga Januari 2024 masing-masing dua harimau Benggala dan dua harimau Sumatra.

Tercatat awalnya harimau Sumatra bernama Erha mati di Medan Zoo pada 3 November 2023. Jantan berusia 11 tahun itu sakit dan tidak mau makan. Selama hidupnya, satwa langka ini tidak pernah kawin.

Kemudian harimau benggala bernama Avatar yang mati di Medan Zoo pada Desember 2023. Lalu harimau Sumatera bernama Nurhaliza alias Putri mati di Medan Zoo pada 31 Desember 2023 pukul 16.48 WIB. Satwa langka ini mengalami pneumonia dan renal disease karena menempati kandang yang tak layak, rusak dan lembab.

Dan baru baru ini, harimau benggala bernama Wesa mati di Medan Zoo pada 22 Januari 2024. Jantan berusia 17 tahun itu mengalami dibius infausta atau sakit yang sulit disembuhkan.

Kepala Bidang Teknis Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara, Dr Fifin Nopiansyah mengatakan saat ini tersisa 9 harimau di Medan Zoo masing masing 5 harimau benggala dan 4 lainnya harimau Sumatra. Namun kondisi seluruh harimau yang tersisa juga buruk.

"Yang hampir semua kan kondisinya kurang baik (harimau di Medan Zoo). Hasil tim medis kita yang turun ke sana. Tapi memang harimau Wesa dan Bintang Sorik yang posisinya paling parah. Kalau Bintang Sorik masih dirawat," kata Fifin, Jumat (26/1/2024).

Fifin mengakui tata kelola kandang dan pakan di Medan Zoo memang buruk sehingga berdampak pada kondisi harimau yang sakit.

"Selain itu, Medan Zoo juga tidak punya tenaga medis. Untuk tenaga medis harus didatangkan dari BKSDA dan PKBSI (Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia yang secara reguler melakukan pengecekan," ungkapnya.

Untuk saat ini, BBKSDA dan PKBSI tambahnya hanya bisa membantu persediaan pakan, obat obatan dan tenaga medis.

"Kami sudah bantu perbaikan. PKBSI sudah bantu pakan. Dan dari lingkungan nya kami sudah bantu perbaikan ringan misalnya lantai di kandang kemarin ada tergenang dan rusak rusak supaya mengurangi kelembaban," urainya.

Terpisah, Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama PD Pembangunan Medan Bambang Hendarto menyebutkan saat ini tersisa 9 harimau di Medan Zoo masing masing 4 harimau Sumatra dan 5 lainnya harimau Benggala.

"Yang sakit harimau benggala kondisinya parah dan sulit disembuhkan itu Wesa yang sudah mati. Untuk harimau Sumatera ada 4 yang tersisa, tiga di antaranya mengalami dibius infausta karena sakit gangguan pencernaan dan pernafasan," urainya.

Dengan kondisi tersebut, maka menurut Bambang tidak memungkinkan untuk memindahkan harimau ke tempat lain.

"Kalau mau dipindahkan mau kemana?. Jadi kita datangkan tim ahli semua untuk melakukan perawatan di Medan Zoo. Dengan kondisi dia yang parah apalagi usia harimau cukup tua kalau dipindahkan bisa mati. Jadi kita minta bantuan BKSDA dan PKBSI untuk melakukan perawatan intensif di Medan Zoo," terangnya.

Menurut Bambang untuk penutupan Medan Zoo secara menyeluruh juga tidak akan dilakukan. Artinya hanya areal yang akan dilakukan pembangunan saja yang akan ditutup.

"Kita kan sudah kolaborasi dengan banyak pihak. Saya pikir kalau untuk opsi penutupan bukan untuk keseluruhan. Tapi hanya revitalisasi terhadap satu areal. Itu yang akan kita tutup dulu. Jadi silahkan manfaatkan areal yang lain," ungkapnya

Meski begitu, Bambang mengaku tidak mengetahui kapan pembangunan di Medan Zoo akan dilakukan. Jika Medan Zoo ditutup maka operasional akan terganggu. Sebab selama ini Medan Zoo hanya mendapatkan penghasilan dari kunjungan wisatawan. 

"Kalau ditutup dari mana recovery nya. Medan Zoo mulai covid sampai hari ini memberikan nilai penerimaan ke perusahaan hanya 30 persen. Operasional sekitar 30 juta. Untuk pembangunan di Medan Zoo kita juga belum tahu kapan pastinya" ungkapnya.

Oleh karena itu, tambahnya, Medan zoo akan menjalankan program orang tua asuh. Diharapkan dengan program itu, satwa yang ada di Medan Zoo bisa ditangani lebih maksimal.

"Untuk program orang tua asuh kami juga masih menunggu persetujuan dari Pemko Medan. Orang tua asuh itu nanti perusahaan atau orang pribadi ketika misalnya ada sembilan ekor harimau dialah yang akan jadi orang tua asuhnya. Si orang tua asuh ini yang nanti memperbaiki kondisi kandang dan dia akan mensuport pakan dan obat obatnya. Inilah nnti yang akan meng-handle nya. Karena untuk mencari investor dalam skala besar itu tidak gampang. Jadi pola orang tua asuh menurut saya cepat," bebernya. (*) 

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال