"Saat ini, kami sedang menunggu pengisian barang dan SDM untuk Tower A. Proses ini dilakukan bertahap untuk memastikan kelancaran operasional, " kata Direktur RSU Haji Medan dr. Rehulina Ginting.
Tower A memiliki 8 lantai dengan total 174 tempat tidur. Gedung baru ini akan menambah kapasitas ruang rawat inap rumah sakit dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
"Kebutuhan untuk Tower A termasuk juga dengan adanya cleaning service, satpam yang sangat berkaitan dengan operasionalnya Tower A," ungkapnya.
RS Haji Medan masih membutuhkan 4-6 perawat per lantai untuk menangani pasien di Tower A nantinya.
"Kita akan buka lagi untuk perekrutan SDM untuk lantai berikutnya. Jadi bertahap, tidak sekaligus. Yang dibutuhkan dalam hal pelayanan adalah perawat. Kalau dokter sudah mencukupi," terangnya.
Sebagaimana diketahui, Tower A ini dibangun dengan 8 lantai yang akan digunakan untuk rawat inap pasien. Lantai dasarnya basement untuk lobi dan parkir, lantai 1 Ruang Cuci Darah (HD) sebanyak 32 mesin, lantai 2 kelas standar bagi peserta BPJS Kesehatan.
"Di lantai 2 ini nantinya akan ada 12 kamar yang setiap kamar diisi empat tempat tidur. Lantai 3 kelas standar terdiri dari delapan kamar diisi dua bed dan enam kamar diisi empat bed," sebut Wakil Direktur Umum dan PSDM RSU Haji Medan Ridesman SH SKM MKes MH (Kes).
Kemudian, di lantai 4 dan 5 masih kelas standar sebanyak delapan kamar diisi dua bed dan 12 kamar diisi satu bed. Lantai 6 ada Ruangan VIP sebanyak 16 kamar diisi satu bed.
"Lantai 7 ada Ruangan VIP sebanyak delapan kamar disisi delapan bed dan VVIP sebanyak enam kamar diisi enam bed. Total tempat tidurnya ada 174 bed dan total kamar 103. Sedangkan di Lantai 8 roof top, garden dan tenant," ujarnya.
Ia mengatakan pembangunan Tower A ini menambah kapasitas ruang rawat inap rumah sakit untuk melayani masyarakat yang berobat. "Apalagi kebijakan strategi pengembangan ini salah satu syarat untuk naik tipe B ke tipe A," ungkapnya.
Masa kontrak pembangunan gedung Tower A bedasarkan berita acaranya hingga 15 November 2023. "Kami optimis pihak kedua mengerjakan pembangunan gedung sebelum jatuh tanggal kontrak yang telah disepakati, karena ini untuk masyarakat Provinsi Sumut yang berobat," jelasnya. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.