disrupsi.id - Jakarta | Belakangan ini jagat maya digemparkan oleh isu perselingkuhan artis Korea Selatan, Ryu Jun Yeol dan Han So Hee. Sebagian netizen menuduh Ryu menjalin hubungan dengan So Hee sewaktu pemeran drama Reply 1998 ini masih berpacaran dengan Hyeri. Bahkan ada yang bergegas melabeli Han So Hee sebagai perebut pacar orang.
Namun, baik Ryu Jun Yeol dan Han So Hee belum memberikan klarifikasi terkait tuduhan tersebut.
Lantas, mengapa orang berani melakukan perselingkuhan, atau menjalin hubungan dengan seseorang yang masih memiliki kekasih?
Selingkuh bagaikan bom waktu dalam sebuah hubungan. Ia dapat menghancurkan kepercayaan, cinta, dan kebahagiaan yang susah payah dibangun. Tapi, apa yang mendorong manusia untuk melakukan perselingkuhan?
Mari kita telusuri sisi gelap cinta dan memahami motif di balik perselingkuhan.
1. Rasa Jemu dan Rutinitas yang Membosankan
Layaknya api yang membutuhkan oksigen, cinta pun membutuhkan variasi dan gairah. Ketika rutinitas hubungan terasa monoton dan membosankan, beberapa orang mencari "udara segar" dalam bentuk sensasi baru bersama orang lain. Rasa bosan ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti kurangnya komunikasi, keintiman fisik, atau percikan romansa dalam hubungan.
2. Ketidakpuasan Emosional dan Kebutuhan yang Tak Terpenuhi
Hubungan yang ideal bagaikan pertukaran emosional dan kebutuhan. Ketika salah satu pihak merasa tidak puas, diabaikan, atau kekurangan kasih sayang, mereka mungkin mencari hal tersebut di tempat lain. Hal ini dapat terjadi ketika pasangan terbebani oleh stres, masalah keuangan, atau trauma masa lalu.
3. Godaan dan Kesempatan yang Tak Tertahankan
Terkadang, perselingkuhan terjadi bukan karena dorongan internal, melainkan karena godaan eksternal yang tak tertahankan. Pertemuan tak terduga dengan orang yang menarik, situasi yang mendukung, atau kesempatan lainnya dapat mendorong seseorang untuk bertindak di luar batas.
4. Ketidakpastian Diri dan Mencari Validasi
Bagi sebagian orang, perselingkuhan menjadi cara untuk mencari validasi dan meningkatkan rasa percaya diri. Mereka mendambakan pengakuan dan pujian dari orang lain, dan perselingkuhan memberikan rasa diinginkan dan dihargai yang mungkin kurang mereka dapatkan dalam hubungan utama.
5. Trauma Masa Lalu dan Pola Hubungan yang Tidak Sehat
Pengalaman traumatis di masa lalu, seperti pelecehan atau pengabaian, dapat memengaruhi cara seseorang menjalin hubungan. Pola hubungan yang tidak sehat, seperti rasa takut ditinggalkan atau kebutuhan untuk kontrol, dapat mendorong mereka untuk mencari "kepastian" dalam perselingkuhan.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada alasan yang dapat membenarkan perselingkuhan. Namun, memahami motif di baliknya dapat membantu kita belajar, introspeksi, dan membangun hubungan yang lebih kuat dan tahan lama di masa depan.
Ingatlah, komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci utama dalam hubungan. Berlaku untuk saling menghargai dan berikan perhatian untuk memenuhi kebutuhan emosional satu sama lain.
Pasangan sebaiknya bisa berkomitmen untuk membangun hubungan yang sehat dan saling mendukung.
Jika dihadapkan dengan godaan, temukan cara yang lebih konstruktif untuk mengatasi rasa bosan atau ketidakpuasan.
Ingatlah bahwa selingkuh bukan solusi. Cinta sejati dibangun atas dasar kepercayaan, komunikasi, dan komitmen yang kuat.
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.