disrupsi.id - Medan | PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Batu Gajah mampu menghasilkan 16 Mega Watt (MW) dengan memanfaatkan aliran Sungai Wampu. Listrik tersebut dialirkan ke Kabupaten Langkat dan Kota Binjai, Sumatera Utara
"PLTA Batu Gajah memanfaatkan aliran Sungai Wampu untuk menghasilkan energi listrik," kata Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin usai meninjau PLTA Batu Gajah, di Desa Empus, Kabupaten Langkat, Sabtu (11/5).
Hasanuddin berharap semakin banyak pemanfaatan sungai sebagai sumber energi. Oleh karena itu, ia meminta kepada dinas terkait untuk menghimpun data lokasi dan sungai yang berpotensi menghasilkan energi.
"Sungai kita banyak, besar, kita harus bisa memanfaatkannya, termasuk untuk energi listrik, karena listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat," kata Hassanudin,
Dengan begitu, tambah Hasanuddin akan mempermudah investor untuk berinvestasi.
"Kita akan himpun data lokasi dan sungai mana saja yang berpotensi menghasilkan energi, baik kecil maupun besar, jadi lebih mempermudah investor, atau kita sendiri untuk membangun mikro hydro power," kata Hassanudin.
Menurut keterangan Site Manager PLTA Batu Gajah Roni Manampiring, tegangan yang dihasilkan sebesar 20 kV. Listrik ini kemudian dialirkan ke daerah Kuala, Marike, Tambunan, dan Bukit Lawang.
"Ini sangat membantu kawasan wisata Bukit Lawang, yang memang membutuhkan energi besar, belum lagi masyarakat yang selama ini memang kekurangan listrik, kami harap ini bisa meningkatkan produktivitas masyarakat," kata Roni Manampiring.
Hadir pada peninjauan tersebut, investor PLTA Batu Gajah Herman Jaya, General Manager Berman Pasaribu, Staf Ahli Gubernur M Armand Effendy Pohan, Kepala Dinas Kominfo Sumut Ilyas S Sitorus, Kepala Dinas PUPR Sumut Mulyono dan OPD terkait lainnya. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.