disrupsi.id - Medan | Bobby Nasution yang merupakan mantu Presiden RI, Jokowi memutuskan untuk ikut Pemilihan Gubernur Sumut (2024). Wali Kota Medan itu bahkan sudah mendapatkan karpet merah dari enam partai politik di antaranya dari Golkar, Gerindra, NasDem, Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat dan PKB.
Majunya Bobby Nasution di kontestasi Pilgub Sumut 2024, menjadi sorotan terutama terkait netralitas aparatur sipil negara (ASN). Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan ASN harus menjaga netralitas.
"Untuk masalah netralitas ASN, kami sudah ada aturan dalam UU pilkada dan dalam kesepakatan beberapa instansi yang mengatur masalah ASN yaitu Kemenpan RB Komite ASN, Bawaslu dan Kemendagri. Kita tandatangani tahun lalu. Dan kita keluarkan juga revisi untuk memperkuat komitmen itu," kata Tito usai Rapat Koordinasi Kesiapan Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Wilayah Sumatera di Medan, Selasa (9/7/2024).
Tito menyebutkan jika terjadi pelanggaran netralitas yang dilakukan ASN, maka dapat diproses oleh Bawaslu hingga inspektorat.
"Nanti kalau ada pelanggaran dugaan pelanggaran netralitas, mekanismenya sama yaitu pertama Bawaslu melakukan investigasi, bisa dilakukan mediasi bisa juga dilakukan proses pidana kalau melanggar aturan berjalan. Tapi di samping itu dari inspektorat dapat melakukan langkah langkah tanpa menunggu Bawaslu apakah ada dugaan tidak netral dan sanksinya administrasi," tegasnya.
Untuk diketahui, ada dua tokoh yang digadang-gadang bakal maju pada Pilkada Sumatera Utara 2024, yakni Wali Kota Medan Bobby Nasution dan mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Saat ini Bobby Nasution sudah memborong dukungan dari enam partai politik. Sedangkan Edy Rahmayadi belum mendapatkan karpet merah untuk maju di Pilgub Sumut. (*)
Baca Juga
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.