Disrupsi.id - Medan | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara menilai stabilitas sektor jasa keuangan di Sumatera Utara tetap terjaga dengan baik, didukung oleh kinerja intermediasi yang kontributif, likuiditas yang mencukupi, dan tingkat permodalan yang solid.
"Ekonomi Sumatera Utara dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi global yang tidak merata. Rebound ekonomi di negara-negara maju dan berkembang meningkatkan permintaan ekspor komoditas utama dari Sumatera Utara, seperti minyak kelapa sawit (CPO), karet, dan kopi," kata Kepala Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien.
Dia menyebutkan peningkatan permintaan ini membantu menopang pertumbuhan sektor industri pengolahan dan perdagangan di Sumatera Utara. Selain itu, pemulihan harga komoditas ekspor juga memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi daerah, memperbaiki neraca perdagangan dan mendukung aktivitas ekonomi lokal.
"Pada triwulan I 2024, ekonomi Provinsi Sumatera Utara tumbuh sebesar 4,88 persen year-on-year (yoy), meskipun sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2023 yang mencatat pertumbuhan sebesar 5,02 persen yoy," ujar Khoirul Muttaqien.
Perlambatan ini terutama disebabkan oleh menurunnya konsumsi pemerintah dan investasi seiring dengan siklus penyerapan anggaran yang rendah dan sikap wait and see dari investor terkait Pemilu 2024. Namun, konsumsi rumah tangga tetap kuat, didorong oleh perayaan Tahun Baru Imlek dan meningkatnya permintaan pada saat bulan Ramadhan, yang membantu menahan perlambatan ekonomi lebih lanjut.
"Sektor pertanian di Sumatera Utara mengalami akselerasi pertumbuhan dengan angka pertumbuhan sebesar 3,42 persen yoy pada triwulan I 2024. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan produksi padi yang signifikan seiring dengan masuknya periode panen," ucapnya.
Sektor industri pengolahan juga mencatat pertumbuhan yang kuat sebesar 3,73 persen yoy. Pertumbuhan ini didorong oleh permintaan yang tetap tinggi dari pasar domestik dan internasional, yang mendorong peningkatan produksi di sektor ini.
"Keberlanjutan pertumbuhan ekonomi yang positif serta stabilitas sektor keuangan yang terjaga memberikan dasar yang kuat bagi pengembangan lebih lanjut dalam sektor ekonomi dan keuangan, serta memperkuat upaya menuju inklusi keuangan yang lebih luas dan berkelanjutan di Sumatera Utara," paparnya. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.