Etalase Barang Impor Luxury

Olahan Kacang Kedelai Pesantren Al Qolam Ramaikan Karya Kreatif Sumatera Utara


disrupsi.id - Medan | Ratusan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) unggulan dilibatkan dalam kegiatan Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) yang digelar mulai 3-7 Juli 2024. Misalnya saja produk olahan dari kacang kedelai milik Pesantren Tahfidz Taruna Al-Qolam turut ikut kegiatan KKSU.

Pemilik Pesantren Tahfidz Taruna Al-Qolam Ustad Hari Handoko mengatakan pesantrennya mengolah kacang kedelai menjadi berbagai macam produk mulai dari minyak goreng, tempe beku, susu, keripik kedelai dan berbagai macam produk lainnya.

"Produk kita ada banyak misalnya saja tempe beku yang diberi merek Tempequ Handoko. Jadi di kemasan Tempequ ini tertulis Non GMO, yang merupakan singkatan dari organisme yang tidak dimodifikasi secara genetik," kata Handoko.

Menurut Handoko, berkat binaan Bank Indonesia, produk tempe beku miliknya bahkan sudah diekspor hingga ke Jepang. Tercatat saat ini produk tempe beku tersebut sudah diekspor hingga 60 ton per bulan.

"Untuk pameran saya sering ikut sampai ke New York. Khusus untuk tempe beku ini sebulan bisa diekspor hingga 60 ton. Selain tempe beku, kita juga buat produk tauco, tofu, roti bantal yang dibuat dari kedelai, es cream kedelai, susu dan minyak," urainya.

Tak hanya itu, Pesantren Tahfidz Taruna Al-Qolam juga mengolah kedelai menjadi minyak yang bisa digunakan untuk mencegah kolesterol. Minyak tersebut awalnya dikonsumsi untuk para santri. Namun belakangan minyak tersebut menjadi peluang bisnis.

"Jadi kacang kedelai ini dimasukkan ke dalam mesin hasil minyaknya disaring. Ampasnya bisa untuk makan ternak yang dijual 8.000 per kilogram," ungkapnya.

Minyak kedelai tersebut, lanjutnya dijual Rp80.000 per liter dan saat ini masih didistribusikan di Medan, Aceh dan Jakarta. Dalam sebulan mereka bisa memproduksi hingga 500 liter minyak. 

"Sebulan paling sekitar 500 liter. Karena pasarnya tertentu. Minyak ini bisa untuk mencegah kolesterol. Awalnya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan kami di pesantren. Tapi belakangan kita produksi dalam jumlah yang besar karena peminatnya banyak," paparnya.

Diketahui, Bank Indonesia mendorong kemandirian pondok pesantren melalui pengembangan bisnis pertanian lewat program Infratani (Integrated Farming with Technology and Information) yang merupakan pertanian berbasis teknologi green house.

Infratani merupakan salah satu bentuk upaya membangun dan mengembangkan ekosistem rantai nilai halal dari hulu ke hilir pada sektor pertanian terintegrasi. Bank Indonesia mengoptimalkan peran pesantren untuk pengembangan komoditas pangan strategis dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال