Disrupsi.id, Karo - Polisi telah menetapkan dua orang sebagai tersangka pembakaran rumah yang menewaskan wartawan Tribrata TV Sempurna Pasaribu beserta tiga anggota keluarganya. Sebelum melakukan eksekusi, kedua tersangka sempat mendatangi rumah korban.
Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi mengatakan kedua tersangka berinisial R dan Y. Keduanya merupakan eksekutor yang melakukan pembakaran warung yang sekaligus menjadi tempat tinggal korban bersama tiga anggota keluarganya.
"Mereka survei dulu rumah korban, memastikan dulu dan menyemprotkan minyak ke rumah korban lalu melakukan pembakaran," kata Kapolda Sumut didampingi Pangdam I/BB Mayjen TNI Mochammad Hasan di Polres Karo, Sumatera Utara, Senin (8/7/2024)
Irjen Pol Agung menyebutkan peristiwa itu terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan dan menemukan botol minuman berisi bahan bakar minyak (BBM) campuran solar dan pertalite sekitar 30 meter dari lokasi rumah korban.
"Kita tentu harus mencari ada apa di sekitar TKP (tempat kejadian perkara). Lalu kita cari cara lain untuk kemudian melakukan langkah langkah penanganan barang bukti. Alhamdulillah 30 meter dari lokasi kita temukan barang bukti dua botol minuman kemasan yang ada sisanya. Sudah kita periksa dan ditemukan bahwa sisa bahan bakar yang ada dua botol ini adalah campuran solar dan pertalite," jelasnya.
Kemudian, tambahnya, di lokasi kejadian petugas forensik mengambil sampel dari empat titik di dalam dan luar rumah. Lalu petugas juga mendalami rekaman CCTV yang menggambarkan kedatangan para tersangka ke lokasi.
"Kita pastikan di titik luar rumah itu ada abu yang tersisa itu terbakar karena bahan bakar minyak. Di dalam juga ada. Itu yang kemudian kita rumuskan dalam laboratorium forensik. Kita pastikan ada hubungannya antara botol dan abu yang kita periksa. Ini yang membawa kita untuk mencari siapa dan bagaimana hubungannya," urainya.
Menurutnya kedatangan kedua tersangka ke rumah korban terekam kamera CCTV. Dari rekaman itu, tampak keduanya datang dengan menggunakan selimut dan sebo untuk menutupi wajah.
"Kita temukan fakta bahwa pelaku yang menggunakan selimut dan sebo berjalan menuju lokasi. Kita temukan juga siapa penjual bensin yang menggunakan botol air mineral ini. Dia menunjukkan siapa pembeli dan berapa bayarannya. Maka kemudian kami tangkap saudara R dan Y," urainya.
Namun begitu, polisi belum mengungkap motif dari kedua tersangka melakukan aksi pembakaran rumah korban. Sebab polisi masih mendalami keterlibatan pelaku lainnya dalam peristiwa itu.
"Kita mulai dengan investigasi. Motif tentu akan kita gali dari apa yang disampaikan para pelaku. Apakah mereka mendapatkan upah dan sebagainya itu masih kami dalami. Terkait keterlibatan pihak mana saja tentu kita harus kembali pada bukti. Bukti apa yang kita miliki untuk menetapkan tersangka baru," tegasnya.
Sebelumnya, kebakaran menghanguskan satu unit warung kopi dan kios kelontong milik Sempurna Pasaribu wartawan media tribrata tv di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada Kamis (27/6/2024) sekitar pukul 03.40 WIB.
Dalam insiden itu, empat orang tewas terbakar yakni Sempurna Pasaribu (40), istrinya Eprida Br Ginting (48), anaknya Sudiinveseti Pasaribu (12) dan cucunya bernama Lowi Situngkir (3).
Kebakaran tersebut terjadi setelah korban memberitakan perjudian yang diduga melibatkan oknum TNI berinisial HB di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara mengungkap bahwa korban selama ini mendapatkan jatah uang mingguan judi dari oknum aparat tersebut. Belakangan korban juga meminta kepada HB agar temannya yang merupakan anggota ormas juga mendapatkan jatah.
Karena permintaannya tidak digubris, Sempurna Pasaribu memberitakan lokasi perjudian tersebut dan menulis nama lengkap oknum itu dalam pemberitaan, dan membuat status di media sosial Facebook miliknya. (*)