Pennsylvania - Seorang sniper yang menembak calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, saat kampanye di Pennsylvania, tewas ditembak di kepala oleh agen Secret Service.
Trump berhasil selamat dari upaya pembunuhan tersebut, meskipun darah terlihat keluar dari telinganya.
Kejadian ini terjadi pada Sabtu waktu setempat dan memicu kecaman dari berbagai pihak, termasuk Presiden Joe Biden. Serangan ini terjadi di tengah kampanye Trump untuk pemilihan presiden 2024.
Menurut saksi mata, sebelum penembakan terjadi, mereka berusaha memperingatkan polisi tentang adanya seorang sniper yang membawa senapan dan merangkak di atap.
"Anda bisa jelas melihat dia membawa senapan," kata seorang saksi yang mengenakan topi MAGA 2020 kepada BBC News. "Kami menunjuk ke arahnya. Polisi sedang berlarian di lapangan. Kami seperti, 'Hei, kawan, orang di atap dengan senapan itu'. Dan polisi bertanya, 'Hah?' Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi."
Saksi mata lainnya menambahkan bahwa dia melihat seorang pria berpakaian kamuflase cokelat naik ke atap sebuah gedung dengan membawa senapan dan memperingatkan polisi tentang hal itu.
"Secret Service sedang melihat kami dari atas gudang, saya menunjuk ke atap itu--dan tiba-tiba, lima tembakan terdengar," ujarnya.
Setelah pria itu menembak Trump, "Secret Service menembak kepalanya."
Mantan Presiden George W. Bush mengutuk upaya pembunuhan tersebut, mengatakan, "Laura dan saya bersyukur Presiden Trump selamat setelah serangan pengecut terhadap hidupnya. Dan kami memuji anggota Secret Service atas respons cepat mereka."
Robert F. Kennedy Jr., kandidat presiden dari kubu independen, juga mengeluarkan pernyataan, "SSekarang adalah waktunya bagi setiap orang Amerika yang mencintai negara kita untuk mundur dari perpecahan, meninggalkan semua kekerasan, dan bersatu dalam doa untuk Presiden Trump dan keluarganya,"
Anggota Kongres asal Pennsylvania, Dan Meuser, yang berada di barisan depan kampanye tersebut, mengatakan kepada wartawan bahwa dia mendengar 8 hingga 10 tembakan yang terdengar seperti senjata kaliber .22 atau lebih kecil. Dia juga menyebutkan bahwa tampaknya "banyak orang" di antara kerumunan terkena serangan.
Gubernur California, Gavin Newsom, mengutuk penembakan tersebut dengan mengatakan, "Kekerasan tidak mendapat tempat dalam demokrasi kita. Pikiran saya tertuju pada Presiden Trump dan semua orang yang terkena dampak pada pertemuan massa hari ini," melalui X.
Presiden Joe Biden diberi pengarahan tentang insiden tersebut oleh Direktur Secret Service Kimberly Cheatle, Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas, dan Penasihat Keamanan Dalam Negeri Liz Sherwood-Randall, menurut Gedung Putih.
Jaksa Wilayah Butler County, Richard Goldinger, mengkonfirmasi bahwa dua orang tewas dalam insiden tersebut, termasuk pelaku penembakan. Jenazah yang diturunkan dari tribun tampaknya adalah salah satu peserta kampanye.
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.