Etalase Barang Impor Luxury

Ekspor Produk Kimia Asal Sumut Turun US$55,30 Juta

disrupsi.id - Medan | Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada Juni 2024 mengalami penurunan dibandingkan Mei 2024, yaitu dari US$869,13 juta menjadi US$861,32 juta atau mengalami penurunan sebesar 0,90 persen. 

"Bila dibandingkan dengan Juni 2023, ekspor Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 4,34 persen, " kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Asim Saputra. 

Dia mengatakan golongan barang yang mengalami penurunan terbesar pada Juni 2024 terhadap Mei 2024 adalah golongan berbagai produk kimia yaitu turun sebesar US$55,30 juta (-40,66%) diikuti oleh golongan sabun dan preparat pembersih turun sebesar US$11,78 juta (-23,07%). 

"Golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar adalah golongan lemak & minyak hewan/nabati yaitu naik sebesar US$70,86 juta (24,14%), diikuti oleh golongan ampas/sisa industri makanan yaitu meningkat sebesar sebesar US$9,11 juta (15,07%), " ujarnya. 

Menurutnya ekspor ke Tiongkok pada Juni 2024 merupakan yang terbesar yaitu US$143,16 juta diikuti Amerika Serikat sebesar US$93,30 juta dan Jepang sebesar US$53,06 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,61 persen. 

"Kelompok negara utama tujuan ekspor pada Juni 2024, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$325,13 juta (37,75%), " beber Asim. 

Sementara itu, nilai impor melalui Sumatera Utara Juni 2024 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$455,52 juta atau turun sebesar 9,01 persen dibandingkan Mei 2024 yang bernilai sebesar US$500,61 juta. 

"Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan sebesar 4,39 persen, " urainya. 

Nilai impor menurut golongan penggunaan barang Juni 2024 dibanding Mei 2024, barang konsumsi mengalami penurunan sebesar 2,19 persen dan bahan baku penolong turun sebesar 11,70 persen sedangkan barang modal mengalami kenaikan sebesar 5,49 persen. 

"Pada Juni 2024, golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah golongan bahan bakar mineral sebesar US$11,24 juta (-11,57%)," terangnya.

Sedangkan yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar, tambahnya, adalah mesin-mesin/pesawat mekanik dengan nilai sebesar US$7,57 juta (14,53%). 

"Nilai impor Juni 2024 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$130,08 juta dengan perannya mencapai 28,56 persen dari total impor Sumatera Utara diikuti Singapura sebesar US$82,56 juta (18,12%) dan Amerika Serikat sebesar US$30,42 juta (6,68%), " bebernya. (*) 

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال