Etalase Barang Impor Luxury

Dua Pegulat Putri Kalsel dan Kaltim Gantung Sepatu di PON XXI


disrupsi.id - Medan | Suasana haru menyelimuti laga final Cabang Olahraga (Cabor) Gulat Putri kelas 76 kilogram gaya bebas di Gedung Olahraga Nasional (GOR) Binjai, Sumatera Utara. Dua pegulat senior asal Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Timur (Kaltim) menyatakan pensiun dari dunia gulat setelah laga terakhir mereka di PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Kedua pegulat tersebut yakni Natrusnicu Roxana Andrea (Kalsel) dan Dewi Ulfah (Kaltim). Dalam pertandingan yang berlangsung pada Rabu (18/9/2024) malam, Natrusnicu Roxana Andrea berhasil meraih medali perak. Sementara Dewi Ulfah mendapatkan medali perunggu. Perpisahan keduanya menjadi momen penuh emosi bagi para penggemar dan rekan sesama atlet.

Natrusnicu, yang sudah menggeluti gulat sejak usia 9 tahun, memutuskan untuk gantung sepatu di usia 35 tahun. Peraih berbagai medali di kejuaraan Eropa dan Asian Championship ini merasa kariernya sebagai atlet sudah cukup, dan kini ia ingin fokus menjadi pelatih.

"Saya bersyukur bisa menutup karier dengan medali perak di PON kali ini. Mau jadi pelatih saja. Karena sebenarnya usia-usia seperti saya ini sadar-sadar saja. Syukur dapat medali perak,” kata Natrusnicu usai bertanding di GOR Binjai, Sumut pada Rabu (18/9/2024) malam.

Selama kariernya, Natrusnicu telah mengoleksi medali emas, perak, dan perunggu dari berbagai ajang nasional dan internasional. Dia juga menitipkan pesan kepada para pegulat muda agar terus disiplin dan tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan di dunia olahraga.

“Alhamdulillah, syukur untuk semuanya apa yang saya dapat di gulat. Akhirnya saya memutuskan di PON kali ini, di GOR Binjai, sudah untuk semuanya, cukup, mau jadi pelatih saja. Pesan untuk pegulat muda, harus disiplin, dan tetap semangat, karena olahraga itu, hari ini bisa menang, besok bisa kalah. Jadi, tetap aja semangat, dan bersyukur selalu,” pungkasnya.

Sementara itu, Dewi mengaku pertama kali menggeluti Gulat sejak 2004, dan saat itu menjadi wanita pertama. Ada pun PON XXI Aceh-Sumut 2024 merupakan PON ke-5 baginya. Selama mengikuti PON, Dewi sudah meraih 3 kali Emas, 1 Perak, dan 1 Perunggu. Dewi memutuskan pensiun sebagai atlet di usia 38 tahun. 

“Ini sudah saatnya gulat mencari regenerasi lagi. Teman-teman saya juga sudah gantung sepatu, dan saya masih bertahan, hingga akhirnya saya memutuskan di Binjai ini saya terakhir, juga gantung sepatu,” ujarnya.

Dewi berpesan untuk jangan pernah lelah kepada para atlet, terus serius dan semangat dalam berlatih. Menjadi juara tentunya tidak mudah, namun tetaplah berlatih terus menerus. Jangan pernah cepat puas.

"Selama menjadi atlet gulat, banyak suka dukanya. Salah satunya, bisa jalan-jalan ke luar negeri, berlatih sambil jalan-jalan. Tapi, sedihnya itu meninggalkan keluarga. Ini saya juga meninggalkan anak saya. Karena kemarin anak saya habis kecelakaan, jadi saya agak sedikit bimbang. Medali ini saya persembahkan untuk anak saya dan mama saya,” ujarnya. (*)




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال