Etalase Barang Impor Luxury

Hati-Hati! Konsumsi Ultra Processed Food Berlebihan Bisa Memicu Demensia dan Stroke

Konsumsi Ultra Processed Food Berlebihan Bisa Memicu Demensia dan Stroke


Disrupsi.id, Medan
- Makanan ultra proses, atau Ultra Processed Food (UPF), sering dipilih karena praktis dan mudah dikonsumsi. Namun, penelitian terbaru dari Harvard University mengungkapkan bahwa konsumsi makanan ini dapat berdampak buruk pada kesehatan otak. Studi tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal Neurology, menemukan adanya kaitan antara makanan ultra proses dan peningkatan risiko stroke serta demensia.

Apa itu Ultra Processed Food dan Bedanya dengan Junk Food?

Ultra Processed Food (UPF) merujuk pada makanan yang telah melalui pengolahan industri dengan penambahan zat aditif buatan, pewarna, pemanis buatan, serta bahan-bahan sintetis lainnya. Contohnya termasuk makanan cepat saji, sereal, soda, dan camilan kemasan.

Sedangkan junk food adalah istilah yang digunakan untuk makanan dengan nilai gizi rendah namun tinggi kalori, lemak, garam, atau gula. Junk food bisa saja tidak melalui banyak pengolahan seperti UPF, tetapi tetap dikategorikan sebagai makanan tidak sehat.

Perbedaan utamanya adalah tingkat pengolahan dan bahan tambahan yang digunakan. Junk food umumnya adalah makanan yang kurang sehat, sementara UPF lebih spesifik dalam mengacu pada makanan yang mengalami pengolahan yang sangat intensif dengan bahan-bahan sintetis.

Hubungan Konsumsi UPF dengan Stroke dan Demensia

Mengutip laporan dari People (24/9/2024), penelitian ini menyoroti bahwa konsumsi makanan ultra proses dalam jumlah besar—seperti kue, permen, burger, dan minuman bersoda—bisa menyebabkan demensia pada orang paruh baya. Selain itu, mereka yang mengonsumsi lebih banyak makanan jenis ini juga lebih rentan terhadap stroke.

Menurut penelitian, bukan hanya kalori tinggi yang menyebabkan bahaya, tetapi juga kandungan zat aditif dalam makanan ultra proses. Zat aditif ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri di usus, yang kemudian memicu peradangan dalam tubuh dan menyebabkan penyakit kronis.

Bahaya Zat Aditif dan Peradangan

Studi ini menekankan bahwa pengolahan makanan memiliki peran signifikan dalam kesehatan otak. Menurut Frank Hu, Profesor Nutrisi dan Epidemiologi dari Harvard TH Chan School of Public Health, sebagian besar makanan ultra proses memiliki dampak buruk terhadap kesehatan. "Semakin banyak Anda mengonsumsi makanan ultra proses, semakin tinggi risiko terkena berbagai penyakit," ujar Hu.

Selain itu, penelitian ini mencatat bahwa zat aditif yang digunakan dalam produk makanan industri dapat menyebabkan gangguan pada usus dan meningkatkan risiko penyakit yang berkaitan dengan peradangan kronis.

Studi ini melibatkan lebih dari 30.000 orang dewasa berusia 45 tahun ke atas, yang dipantau oleh Harvard Medical School selama 11 tahun. Data dikumpulkan melalui kuesioner tentang konsumsi makanan, dan hasilnya menunjukkan bahwa 1.108 peserta mengalami stroke, sementara 768 peserta didiagnosis dengan gangguan kognitif.

Penulis utama studi ini, Dr. William Taylor Kimberly, menyatakan, “Temuan kami menunjukkan bahwa tingkat pengolahan makanan memainkan peran penting dalam kesehatan otak secara keseluruhan.”


Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال