Etalase Barang Impor Luxury

Kostum Buatan Ibu, Rahasia Kepercayaan Diri Joscelind Saputra Atlet Yogyakarta di Arena PON XXI

disrupsi.id - Medan | Joscelind Saputra, atlet Dancesport asal Daerah Istimewa Yogyakarta, tampil penuh percaya diri di ajang PON XXI Aceh/Sumut 2024. Dalam usahanya meraih prestasi, ada satu elemen penting yang selalu menemani setiap langkah dan tariannya di atas panggung—kostum khusus yang dibuat oleh sang ibu. 

Kostum ini bukan hanya simbol dukungan keluarga, tetapi juga menjadi salah satu faktor kunci yang membuat Joscelind tampil menawan di setiap kompetisi. Dengan semangat ceria yang terpancar dari kepribadiannya, Joscelind memilih kostum dengan warna-warna cerah untuk menarik perhatian di atas panggung. 

"Aku kan ceria orangnya, jadi pilih kostum yang warnanya cerah. Modelnya celana biar kelihatan tinggi, dan ada motif rumbai di bagian hips untuk mendukung tarian samba yang penuh dengan gerakan tubuh,” jelas remaja usia 21 tahun itu. 

Kostum yang ia kenakan tak hanya soal estetika, tapi juga dirancang khusus untuk menonjolkan koreografi tarian yang didominasi oleh gerakan pinggul dan postur tubuh. Dengan model yang dipilih secara teliti, Joscelind memastikan bahwa penampilannya tak hanya memukau dari segi teknik, tetapi juga menarik dari sisi visual.

Sejak awal menekuni Dancesport, sang ibu telah menjadi desainer pribadi Joscelind, membuat kostum yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan putrinya. 

"Bajunya mama yang buat, bukan hanya untuk tanding, tapi juga untuk latihan. Inspirasi mama sering dari media sosial. Setiap pertandingan, mama yang buat baju aku,” ungkap Joscelind dengan bangga.

Kostum buatan ibunya ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga membawa kekuatan emosional bagi Joscelind. Dengan setiap jahitan yang penuh perhatian, sang ibu memastikan bahwa Joscelind merasa didukung sepenuhnya saat tampil di atas panggung, membawa kebanggaan keluarga dalam setiap gerakannya.

Joscelind bukanlah wajah baru di dunia Dancesport. Sejak usia 12 tahun, ia telah jatuh cinta pada olahraga ini karena keindahan tariannya yang berbeda dari yang lain. "Aku suka melihat orang pakai heels, rasanya berbeda dari tarian lain. Musik dan koreografinya juga menawan,” katanya.

Meski sempat mengalami cidera saat latihan akibat penggunaan sepatu yang tidak cocok, Joscelind tetap gigih. Kini, ia menggunakan sepatu khusus dengan merek yang dirancang khusus untuk mendukung gerakan Dancesport, memastikan tak ada lagi hambatan teknis yang mengganggu penampilannya.

Untuk menjaga ketenangan dan fokus, Joscelind rutin berkumpul dengan keluarga dan beribadah di gereja. Dalam PON XXI ini, Joscelind ikut pertandingan dengan kategori Chacha Jive dan Samba Rumba. 

“Untuk kategori Chacha Jive aku mendapat juara dua. Jelang pertandingan, aku selalu ke gereja dan liburan dulu sama keluarga biar tenang. Apalagi sebelum PON, seminggu nggak ketemu keluarga,” ujarnya.

Semangatnya tetap tinggi meski kadang mendengar komentar negatif dari orang-orang tentang tubuhnya yang mungil. Namun, Joscelind membuktikan bahwa ukuran fisik bukanlah penghalang dalam Dancesport. Dengan latihan rutin, istirahat yang cukup, dan mental yang kuat, ia siap menunjukkan bahwa ia adalah salah satu atlet terbaik di ajang PON XXI. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال