disrupsi.id - Medan | Perjuangan panjang Stefani, atlet Dancesport asal Sumatera Utara, akhirnya membuahkan hasil manis di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh/Sumut. Setelah bertahun-tahun berlatih keras, Stefani berhasil merebut medali emas di kategori Line Dancesport Cha Cha Jive, Selasa (10/9/2024) di Venue Hotel Santika Medan.
Wanita berambut pendek ini dikenal pantang menyerah, terutama saat menghadapi dua kategori pertandingan dalam cabang Dancesport: Line Dancesport Cha Cha Jive dan Line Dancesport Samba Rumba. Meskipun tidak mudah, Stefani terus maju dengan tekad bulat. Ia berharap untuk kategori Line Dancesport Samba Rumba juga bisa membawa pulang medali emas.
"Jadi hari ini main lagi untuk kategori Line Dancesport Samba Rimba. Karena saya mengikuti dua kategori. Atlet Dancesport hanya boleh ikut maksimal dua kelas,” jelas Stefani dengan semangat.
Sejak duduk di bangku kelas tiga SMA, Stefani sudah menekuni Dancesport, meskipun menurutnya saat itu termasuk terlambat. Namun, kecintaannya pada dunia tari sudah muncul sejak dulu, ketika ia menjadi seorang Wedding Dancer.
"Saya mulai menari sejak SMA kelas tiga, mungkin agak terlambat, tapi saya tekuni. Saya mau berusaha karena saya percaya bisa," kenangnya.
Namun, perjalanannya tidak selalu mulus. Stefani mengakui bahwa dukungan dari orang-orang terdekatnya tidak mudah didapat. Banyak yang meragukan keputusannya karena biaya besar yang harus dikeluarkan, terutama untuk mengikuti kompetisi di luar negeri.
"Saya sering berangkat ke luar negeri, dan itu butuh biaya. Banyak yang tidak mendukung, tapi saya yakin suatu saat akan membuktikan bahwa saya bisa," ungkapnya.
Kegigihan Stefani akhirnya membuahkan hasil pada PON di Jawa Barat, ketika ia berhasil meraih medali perak. Prestasi ini menjadi titik balik yang membuat orang-orang di sekelilingnya mulai memberikan dukungan penuh. Sejak saat itu, latihan kerasnya semakin intensif, dengan target besar: medali emas di PON XXI.
"Dansa itu kelihatannya mudah, tapi tekniknya sulit. Mulai dari keseimbangan tubuh, kecepatan, hingga stamina yang luar biasa. Apalagi kita dansa menggunakan high heels, sangat rentan cedera," ujar Stefani.
Namun, hal tersebut tidak membuatnya gentar. Selama dua tahun terakhir, ia berlatih tanpa henti setiap hari. Latihan intens yang dilakukan siang hingga malam menjadi bagian dari rutinitasnya, hingga akhirnya ia berhasil meraih kemenangan gemilang di PON XXI.
Medali emas yang diraih Stefani menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan tekad yang kuat bisa membawa seseorang mencapai puncak kesuksesan. Ia merasa terharu dan bersyukur atas pencapaian ini.
"Saya bersyukur kepada Tuhan. Ini buah dari kerja keras selama ini. Perasaan saya campur aduk—senang, terharu, dan sedih semuanya jadi satu. Tapi yang paling penting adalah melakukan yang terbaik,” tuturnya dengan mata berbinar.
Prestasi Stefani bukan hanya kemenangan pribadi, tapi juga inspirasi bagi para atlet muda lainnya. Keberhasilannya di PON XXI menjadi bukti bahwa mimpi bisa terwujud jika disertai dengan tekad, kerja keras, dan keyakinan. PON XXI Aceh/Sumut kini menjadi saksi dari perjalanan seorang Stefani, yang berhasil membuktikan bahwa siapa pun bisa mencapai puncak, asalkan tidak pernah berhenti berusaha dan tentunya diiringi doa. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.
Tags
Olahraga