disrupsi.id - Medan | Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meresmikan Pusat Riset Genomik Pertanian yang terletak di Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2), Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Pusat riset ini berperan krusial dalam pengembangan berbagai komoditas unggulan, seperti kemenyan, kopi, padi, kentang, bawang merah, dan bawang putih. Dengan adanya riset genomik, hasil produksi per hektare diproyeksikan akan mengalami peningkatan signifikan, mendukung ketahanan pangan dan ekspor hasil pertanian.
“Kerjasama dengan pihak manapun diperbolehkan, yang penting kita bisa mendapatkan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan pusat riset yang modern ini, kita optimis hasil pertanian Indonesia akan semakin kompetitif,” ujar Jokowi.
Pusat Riset Genomik Pertanian ini diharapkan tidak hanya memfokuskan diri pada riset lokal, tetapi juga membuka pintu bagi kerjasama internasional. Dengan memanfaatkan teknologi terkini, seperti laboratorium canggih yang mampu mendeteksi genetik dengan tingkat akurasi 99%, Indonesia siap bersaing di panggung global dalam inovasi pertanian.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan bahwa TSTH2 akan menjadi pusat riset kelas dunia, terutama dalam pengembangan tanaman herbal dan hortikultura. Dalam lima tahun ke depan, Indonesia ditargetkan tidak lagi bergantung pada impor bibit, melainkan mampu memproduksi sendiri bibit unggul yang diakui dunia internasional.
“Kami sudah mengumpulkan lebih dari 5.000 spesies tanaman herbal dari seluruh Nusantara untuk diteliti. Tujuannya adalah mencari senyawa terbaik untuk dijadikan bahan baku obat alami yang berstandar internasional,” terang Luhut.
Dengan peresmian ini, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan kekayaan biodiversitasnya untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjadi pemain utama dalam riset pertanian global. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.
Tags
Sumut