Etalase Barang Impor Luxury

Prof Ridha dan Hasyim Berkolaborasi Perkuat Pluralisme di Medan Melalui Kunjungan ke Vihara Tertua di Medan

Prof Ridha dan Hasyim Berkolaborasi Perkuat Pluralisme di Medan Melalui Kunjungan ke Vihara Tertua di Medan
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Hasyim S.E mengajak tokoh masyarakat, dan juga calon walikota Medan nomor urut 2, Prof Ridha Dharmajaya untuk mengenal lebih dekat akan nilai-nilai pluralisme dan keberagaman agama melalui salah satu vihara tertua di Kota Medan, Siu San Keng.

Disrupsi.id, Medan - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Hasyim S.E., mengajak tokoh masyarakat dan calon Walikota Medan nomor urut 2, Prof. Ridha Dharmajaya, untuk lebih memahami nilai pluralisme dan keberagaman agama melalui kunjungan ke Vihara Siu San Keng, salah satu vihara tertua di Medan. Kunjungan ini bertepatan dengan perayaan sembahyang hari kelahiran Dewi Guan Yin (Kwan Im), yang mencapai puncaknya pada Senin, 21 Oktober 2024.

Vihara yang berlokasi di kawasan Jalan Yos Sudarso, Medan Labuhan, terletak di seberang Masjid Raya Al Osmani, salah satu masjid tertua peninggalan Kesultanan Deli. Hal ini menunjukkan keberagaman yang harmonis di kota Medan, di mana tempat ibadah dari berbagai agama berdiri berdekatan.

Dalam kunjungan tersebut, Hasyim mengajak Prof. Ridha untuk lebih memahami tradisi dan budaya Buddha. Selain itu, Hasyim memperkenalkan sosok Prof. Ridha kepada para jamaah yang hadir di vihara. Menurut Hasyim, kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan calon pemimpin yang diharapkan bisa membawa Medan menuju kemajuan dan kesejahteraan melalui keberagaman yang ada.

Hasyim menekankan pentingnya pluralisme di Medan dan berharap Prof. Ridha dapat semakin memahami keberagaman agama di kota ini. Didampingi oleh sejumlah pengurus DPC PDI Perjuangan, seperti Bendahara Boydo HK Panjaitan dan Ustaz Fuad, Prof. Ridha menyapa para pengunjung vihara dan para pedagang yang turut meramaikan momen sembahyang.

“Sebenarnya kegiatan ini adalah kunjungan silaturahmi ke salah satu vihara tertua di kota Medan yang sudah berusia 134 tahun. Tentu kegiatan ini supaya warga terutama yang khusus beragama Budha mengetahui sosok tokoh masyarakat kita prof Ridha yang kita harapkan nanti bisa memimpin kota Medan yang beragam pluralismenya menjadi kota yang maju kemudian lebih sejahtera dan makmur,” ujar anggota DPRD Sumut yang baru dilantik itu.

Prof. Ridha mengaku bersyukur atas kesempatan untuk lebih mengenal komunitas Buddha di Medan dan menekankan pentingnya toleransi beragama di kota yang dikenal sebagai kota multi-etnis dan multikultural. Dia berharap bahwa perbedaan yang ada justru dapat menjadi kekuatan dalam membangun Medan yang lebih baik.

“Ya kita senang hari ini bisa lebih dekat dan lebih mengenal teman-teman kita dari warga Buddha. Ini juga sebagai bentuk toleransi dan sikap saling menghargai atas suatu perbedaan. Yang kita harapkan perbedaan ini menjadi kekuatan membangun Medan menjadi lebih baik lagi kedepannya,” harap Prof Ridha.

Selain itu, Prof. Ridha juga menjelaskan bahwa beberapa waktu terakhir dia kerap menghadiri kegiatan keagamaan umat Kristiani sebagai wujud nyata dari semangat kebersamaan. Baginya, keberagaman bukan untuk diperdebatkan, tetapi untuk dirayakan dalam persatuan dan kebersamaan.

Dengan memahami dan menghormati perbedaan, Medan diharapkan menjadi kota yang lebih inklusif dan maju, di mana setiap warga, terlepas dari latar belakang agama dan etnis, dapat berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik. 

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال