Disrupsi.id, Medan | Anggaran makan rumah dinas Walikota Medan yang mencapai Rp 5 juta per hari menuai sorotan tajam dari Wakil Ketua Relawan Blok Sumut (RBS), Asril Hasibuan. Ia secara terbuka menantang Kapolrestabes Medan yang baru, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, untuk mengusut tuntas penggunaan anggaran fantastis tersebut.
“Kita tantang Kombes Gidion untuk memeriksa anggaran makan rumah dinas Walikota Medan. Besar itu, per harinya Rp. 5 juta. Anggaran makan dinas menteri per hari saja Rp. 3 juta diperiksa KPK, itu SYL mantan menteri pertanian,” ujar Asril Hasibuan, Kamis (31/10/2024).
Asril yang juga menjabat sebagai Ketua Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi, mempertanyakan transparansi dana konsumsi harian tersebut, yang sejak 2021 telah dialokasikan oleh bagian umum Pemko Medan. Sementara, lanjut Asril, warga Kota Medan sangat sulit datang apa lagi bertamu ke rumah dinas Walikota Medan sejak 2021 sampai sekarang.
“Pertanyaannya, apa benar-benar digunakan itu uang makan rumah dinas Walikota Medan yang Rp. 5 juta per hari itu? Jangan jangan uangnya masuk ke kantong pribadi. Pos anggarannya yang Rp. 5 juta itu boleh diperiksa di bagian umum Pemko Medan, ya jelas dari 2021 sampai sekarang” tegas Asril.
Asril turut mengkritik Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion, yang dinilai lebih sering melakukan aktivitas seremonial, seperti meresmikan Pos Kamling dalam kegiatan bertajuk Jumat Curhat. Ia berharap Kombes Pol Gidion Arif lebih berfokus pada isu-isu krusial yang dapat meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat di Medan, serta mempertegas komitmen dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas anggaran di lingkungan pemerintahan demi menjaga kepercayaan masyarakat.
"Kalau hanya jadi relawan calon gubernur saja jadi pemegang tongkat komando, lebih baik bertugas di lemdik Polri saja. Berpahala lagi dengan ilmu yang disampaikan ke siswa," tutup Asril.
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.