 |
| Rocky Gerung |
Disrupsi.id, Medan - Suasana hangat mewarnai diskusi publik bertajuk "Bayang-bayang Invisible Hand Pilgub Sumut 2024" yang diselenggarakan oleh Kombatan Sumut Bersih di Jl. Singgalang No.1 Medan, Rabu (23/10). Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat Medan serta menghadirkan dua narasumber ternama, yaitu pengamat politik Rocky Gerung dan mantan Komisioner KPK periode 2015-2019, Saut Situmorang.
Kombatan Sumut Bersih adalah sebuah organisasi independen yang berfokus pada pengawasan dan kritik terhadap dinamika politik di Sumatera Utara, khususnya di Medan. Organisasi ini diketuai oleh Abyadi Siregar, mantan Ombudsman RI perwakilan Sumut selama dua periode, sebagai sekjen adalah Suwandi Purba, dengan dukungan dari para pembina, Budiman Nadapdap dan Syarifuddin Siba, serta petugas lapangan Syafaruddin Sikumbang.
Dalam kesempatan tersebut, Rocky Gerung mengkritik konsep "Invisible Hand" yang diangkat sebagai tema diskusi.
"Hand nya ada di Medan, Invisible nya ada di solo. Jadi jelas, bukan bayang-bayang lagi," ujar Rocky Gerung tegas yang di sambut riuh tepuk tangan dari peserta diskusi yang hadir.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menekankan pentingnya menjadikan Medan sebagai "Blok Pikiran", bukan "Blok Medan." Ia mendorong masyarakat untuk aktif mengawal jalannya Pilgub Sumut 2024 dan menolak segala bentuk intervensi yang dapat mencederai proses demokrasi.
"Blok Pikiran yes, Blok Medan No!," tegasnya.
Rocky Gerung juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama 'menuntun negeri ini dari Medan' dengan menggagalkan "Invisible Hand" yang sifatnya "Dirty Hand", merujuk pada upaya-upaya yang dianggap merusak transparansi dan keadilan dalam proses Pilkada Sumut 2024.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga mendorong masyarakat untuk lebih kritis dan terlibat aktif dalam mengawal proses demokrasi menjelang Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024.
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.