disrupsi.id - Medan | Setelah insiden pelemparan mobil yang menimpa Bobby Nasution, Calon Gubernur Sumatera Utara dengan nomor urut 1, pasca debat kedua Pilgub Sumut 2024, laporan resmi telah diajukan ke Polrestabes Medan. Namun, baru-baru ini, Bobby Nasution mengarahkan tim hukumnya untuk mencabut laporan tersebut.
"Kami telah sepakat dengan tim pemenangan, dan saya meminta agar laporan ini segera dicabut. Kami berharap pencabutan laporan ini dapat dilakukan hari ini, " kata Bobby Nasution di Kabupaten Humbang Hasundutan pada Jumat (8/11/2024).
Bobby mengakui bahwa situasi saat debat kedua cukup tegang, dengan interaksi antara pendukungnya dan pendukung pasangan calon lainnya, Edy Rahmayadi - Hasan Basri Sagala, yang sempat memicu ketegangan.
"Setelah debat, ada interaksi antara pendukung kami dan pendukung Pak Edy yang mungkin sedikit memanas. Bahkan, efek dari situasi tersebut masih terasa setelah debat berakhir," ujarnya.
Ia menekankan bahwa gesekan antara pendukung merupakan hal yang biasa dalam arena politik. Namun, Bobby berharap insiden serupa tidak akan terulang.
"Kami ingin agar Pilgub Sumut kali ini berlangsung damai dan tertib. Situasi seperti ini seharusnya tidak terjadi lagi. Kami semua sepakat untuk menjaga pelaksanaan pemilihan ini dengan cara yang sejuk dan damai," tegasnya.
Insiden pelemparan mobil Bobby Nasution terjadi setelah debat di Hotel Santika Medan pada Rabu (6/11/2024) malam. Dalam rekaman yang beredar, terlihat mobil hitam yang ditumpangi Bobby meninggalkan lokasi debat dengan pengawalan polisi.
Namun, saat melintas di Jalan Kapten Maulana Lubis, sekelompok orang tiba-tiba melempari mobil tersebut. Beruntung, pihak kepolisian segera mengamankan situasi dan membantu rombongan Bobby untuk melanjutkan perjalanan.
Tim hukum Bobby Nasution sebelumnya telah melaporkan insiden pelemparan ini ke Polrestabes Medan, namun dengan keputusan terbaru ini, mereka berupaya menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih damai. Dengan langkah ini, Bobby Nasution menunjukkan komitmennya untuk menjaga ketenteraman dan mengutamakan proses demokrasi yang sehat di Sumatera Utara. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.