disrupsi.id - Medan | Intensitas curah hujan di berbagai wilayah Sumatera Utara (Sumut) masih tergolong tinggi hingga awal Desember 2024. Kondisi ini membuat masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Kepala BMKG Wilayah I Sumut, Hendro Nugroho menjelaskan puncak musim hujan terjadi pada Oktober hingga Desember 2024. Curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat diprediksi masih terjadi terutama pada sore, malam, dan dini hari hingga 4 Desember mendatang.
"Sumut berpotensi mengalami banjir di wilayah Pantai Timur, Pegunungan, hingga Pantai Barat. Potensi longsor juga meningkat di wilayah berbukit," kata Hendro.
Hendro mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti akun Instagram @infobmkgsumut.
"Pada Oktober 2024, kami sudah merilis bahwa puncak musim hujan terjadi pada Oktober, November dan Desember. Dan pada saat ini kita dalam kondisi memasuki puncak musim hujan, ditambah terkait dengan kondisi global dan curah hujan di Sumut," ucapnya.
BMKG memprediksi potensi banjir tejadi di Pantai Timur, Lereng Timur, Pegunungan, Lereng Barat, dan Pantai Barat Sumut. Selain itu, potensi longsor juga terjadi pada November-Desember 2024, di Lereng Timur, Lereng Barat, Pegunungan, dan Pantai Barat Sumut.
“Pola cuaca untuk seminggu ke depan diperkirakan akan tetap sama seperti kondisi sekarang, terutama untuk wilayah Langkat, Deliserdang, Karo, Binjai, Tapteng, Pakpak Bharat, Simalungun, Asahan, Sergai, Nias, Nias Barat, Humbahas, Medan, Labuhanbatu, Labura, Toba, Palas, Paluta, Samosir, Tapsel, Taput, Dairi, Tebingtinggi, dan Gunungsitoli,” terangnya.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menyatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan langkah mitigasi sejak Oktober, termasuk mengoordinasikan upaya pencegahan di tingkat kabupaten dan kota.
“Berdasarkan laporan sementara, sekitar 15.754 kepala keluarga di Medan, Binjai, dan Deliserdang terdampak banjir sejak 27 November. Kami terus melakukan pemantauan, pendataan, dan evakuasi bagi warga yang memerlukan bantuan,” ujar Sri Wahyuni.
BPBD juga mengimbau masyarakat untuk menghindari perjalanan ke kawasan rawan bencana, termasuk daerah wisata yang berpotensi longsor atau banjir. Langkah ini penting untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.
Selain itu, BMKG dan BPBD mengajak masyarakat membentuk sistem keamanan lingkungan (Siskamling) guna meningkatkan kesiapsiagaan. Kerja sama antara pemerintah dan warga dinilai penting dalam menghadapi musim hujan ini.(*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.