Etalase Barang Impor Luxury

Hari Kesehatan Nasional 2024, Dinkes Medan Dorong Kesehatan Bersama


disrupsi.id - Medan | Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-60 pada tahun 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan mengumumkan komitmennya untuk terus meningkatkan kesehatan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan, Yuda Pratiwi Setiawan, berharap peringatan ini dapat menjadi momentum untuk mendorong kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebersihan di Kota Medan.

"Semoga HKN tahun ini dapat memperkuat upaya kita dalam menjaga kesehatan dan kebersihan, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat," ungkap Yuda.

Namun, ia menjelaskan bahwa tahun ini perayaan HKN akan dilakukan secara internal, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh situasi politik yang bertepatan dengan Pilkada Serentak.

"Acara akan diadakan secara internal, termasuk apel pagi dengan partisipasi dari RS Pirngadi, RS Bachtiar Jafar, dan Puskesmas. Kami juga akan memberikan penghargaan kepada pegawai yang pensiun, serta mengadakan potong tumpeng dan makan bersama, diikuti dengan pembacaan pidato dari Kementerian Kesehatan," tambahnya.

Tema HKN tahun ini adalah "Gerak Bersama, Sehat Bersama". Yuda berharap, pada HKN tahun 2025, perayaan dapat dilakukan dengan lebih besar, melibatkan rumah sakit untuk memberikan pengobatan dan pameran kesehatan. Ia juga mencatat adanya peningkatan dalam alat-alat kesehatan yang tersedia, meskipun masih diperlukan perbaikan lebih lanjut.

"Kami berharap seluruh puskesmas dapat berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) agar dapat mengelola keuangan secara mandiri dan lebih fleksibel," pungkasnya.

Pentingnya Akses Kesehatan dan Pendidikan dalam Mencapai Kesejahteraan

Di kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sumatera Utara, Destanul Aulia, menekankan pentingnya peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan untuk mencapai kesejahteraan yang merata. Menurutnya, peningkatan pendapatan masyarakat harus diimbangi dengan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas, tanpa memandang status ekonomi.

"Kesenjangan pendapatan masih sangat mencolok. Mereka yang berpenghasilan tinggi lebih mudah mengakses layanan kesehatan yang lebih baik. Ini menjadi tantangan bagi kita untuk memastikan kesejahteraan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat," ujar Destanul.

Ia menegaskan perlunya penguatan pendidikan dan layanan kesehatan primer di seluruh wilayah. Destanul menambahkan bahwa pendidikan yang lebih baik berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Namun, akses terhadap layanan kesehatan primer, seperti puskesmas, juga harus diperkuat agar masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik.

"Layanan primer perlu ditingkatkan, agar masyarakat tidak langsung menuju rumah sakit untuk masalah kesehatan yang seharusnya bisa ditangani di puskesmas," jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya puskesmas dalam memberikan layanan kesehatan yang komprehensif, bukan hanya pemeriksaan dasar. Destanul berharap puskesmas di masa depan dapat dilengkapi dengan teknologi diagnostik yang lebih canggih dan tenaga kesehatan yang terampil, sehingga masyarakat dapat menerima layanan berkualitas tanpa harus jauh-jauh ke rumah sakit.

Menurutnya, langkah-langkah ini sangat penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari masa kehamilan hingga dewasa, demi mencapai kesejahteraan yang merata di Indonesia.

Dengan fokus pada peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan serta pendidikan, diharapkan setiap lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat kesehatan yang setara dan berkelanjutan. (*) 

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال