Disrupsi.id, Medan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengadakan diskusi terarah bersama pengurus inti Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Sumut (Forkom IJK Sumut) dan media di Kota Medan. Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antara OJK, pelaku industri jasa keuangan, dan media dalam mendukung perkembangan sektor jasa keuangan di Sumatera Utara.
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Pengawasan PUJK, Edukasi, Perlindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Sumut, Yusri, serta dihadiri pemangku kepentingan utama dari sektor perbankan, lembaga keuangan non-bank, pasar modal, dan media partner OJK. Dalam sambutannya, Yusri menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menghadapi tantangan industri keuangan yang semakin kompleks.
"Diskusi ini juga menjadi wadah untuk menyampaikan capaian-capaian penting yang telah dicapai sepanjang tahun 2024 serta merencanakan langkah strategis yang akan diambil pada tahun 2025 untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks," ungkap Yusri.
Dalam kegiatan ini, dilaksanakan Sharing Session dengan beberapa narasumber, termasuk perwakilan dari Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA), Bank Pembangunan Daerah (BPD), Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO), Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS), Bursa Efek Indonesia (BEI), Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), dan Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI).
Sesi ini membahas capaian tahun 2024 dan strategi untuk 2025, meliputi inovasi produk dan layanan, kebijakan industri, serta peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Sumatera Utara.
Dalam kesempatan tersebut, Yusri juga memaparkan performa ekonomi Sumatera Utara yang tumbuh 5,20% secara year-on-year (YoY) pada triwulan III 2024, meningkat dari 4,95% YoY pada triwulan sebelumnya.
"Pertumbuhan ini mencerminkan penguatan ekonomi di Sumatera Utara yang didorong oleh peningkatan kinerja berbagai sektor, serta menunjukkan tren pemulihan yang semakin solid di tengah tantangan perekonomian global," jelasnya.
Sepanjang 2024, OJK Sumut bersama pemerintah daerah dan sektor jasa keuangan telah menggelar 337 kegiatan edukasi dan inklusi keuangan yang melibatkan lebih dari 82.000 peserta di 33 kabupaten/kota. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk keuangan, mendorong pengelolaan keuangan yang bijak, serta melindungi dari ancaman investasi ilegal dan pinjaman online ilegal.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk melindungi masyarakat dari risiko investasi ilegal, pinjaman online ilegal, dan praktik judi online yang kian marak. OJK Provinsi Sumut berkomitmen untuk terus membangun kesadaran serta pemahaman masyarakat agar lebih berhati-hati dan cerdas dalam mengelola keuangan.
Meskipun 2024 menghadirkan berbagai tantangan, sejumlah lembaga jasa keuangan di Sumatera Utara berhasil mencatatkan pencapaian signifikan. Hal ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara OJK, pelaku industri, dan media memiliki peran strategis dalam memajukan sektor jasa keuangan.
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.