Terjangan banjir bandang melanda Kabupaten Tapanuli Selatan. banjir tersebut menimbulkan Air bah dengan batang-batang kayu hutan menyapu empat desa, tepatnya di Kota Tua, Harean, Sisoma. |
Disrupsi.id, Medan – Bencana banjir bandang melanda empat desa di Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan, menyebabkan kerusakan parah pada ratusan rumah. Desa Kota Tua dan Desa Simaninggir menjadi daerah paling terdampak, dengan ketinggian air dan batang kayu hampir seluruhnya mencapai atap rumah-rumah warga.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumatera Utara, Sri Wahyuni Pancasilawati, menjelaskan bahwa banjir terjadi akibat intensitas hujan tinggi yang memicu meluapnya Sungai Aek Mardua.
"kronologis kejadian bermula cuaca hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Desa Kota Tua Kecamatan Tano Tombangan Angkola sekitar jam 14.00 WIB. Sehingga menyebabkan sungai Aek Mardua meluap dan membawa material kayu dan menerjang pemukiman penduduk di Desa Kota Tua, Desa Sisoma, Desa Harean, Desa Simaninggir juga terdampak banjir bandang tersebut," kata Sri Wahyuni, Kamis (19/12/2024).
Sejauh ini, tidak ada laporan korban jiwa. Namun, dua orang mengalami luka-luka, satu di antaranya luka berat di Desa Kota Tua. Sebanyak 300 warga Desa Kota Tua dan 50 warga Desa Simaninggir terpaksa mengungsi akibat banjir yang terus berlangsung.
Sri Wahyuni juga mencatat, total penduduk terdampak di Desa Kota Tua mencapai 1.180 jiwa, sementara di Desa Simaninggir sebanyak 379 jiwa. "Korban rentan di Desa Kota Tua meliputi 24 bayi, 94 balita, 24 ibu hamil, 45 ibu menyusui, dan 65 lansia," tambahnya.
BPBD Sumatera Utara bersama instansi terkait telah melakukan langkah cepat untuk membantu korban. Upaya meliputi evakuasi warga, pendirian tenda pengungsian, dapur umum, dan distribusi logistik ke daerah terdampak. "Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kebutuhan para pengungsi terpenuhi," ungkap Sri Wahyuni.
Banjir ini mengakibatkan kerusakan berat hingga ringan pada rumah-rumah warga. Hingga berita ini diturunkan, tim BPBD masih melakukan pendataan dan evakuasi warga yang terdampak. Bencana ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana, khususnya di wilayah rawan banjir seperti Tapanuli Selatan.
Banjir bandang di Tapanuli Selatan menimbulkan dampak serius bagi masyarakat, terutama di Desa Kota Tua yang menjadi wilayah terparah. Langkah sigap pemerintah dan kolaborasi dengan berbagai pihak diharapkan dapat meringankan beban korban serta meminimalkan risiko bencana serupa di masa mendatang.
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.