disrupsi.id - Medan | Dinas Kesehatan Sumatera Utara menargetkan pencapaian Universal Health Coverage (UHC) 100% di seluruh kabupaten/kota pada tahun 2025. Langkah ini menjadi prioritas untuk memastikan seluruh masyarakat memiliki akses layanan kesehatan yang inklusif.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, H. Muhammad Faisal Hasrimy, AP, MAP, menegaskan saat ini sudah ada 20 kabupaten/kota yang masuk dalam program UHC, tetapi beberapa di antaranya belum mencapai status UHC murni.
"Sebagai contoh, cakupan di Binjai baru mencapai 98%, sehingga masih perlu upaya lebih untuk menyempurnakannya," ungkap Faisal dalam pertemuan bersama pengurus Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) di Medan, Selasa (9/12/2024).
Untuk memperluas cakupan UHC, Faisal menjelaskan bahwa koordinasi dengan BPJS Kesehatan terus dioptimalkan. Saat ini, terdapat 13 kabupaten/kota yang masih menjadi tantangan besar.
"Kami yakin target ini bisa tercapai dengan dukungan penuh dari DPRD dan Tim Badan Anggaran (Banggar). Dengan pembagian anggaran 70-30, program ini bisa terealisasi secara bertahap. Jika belum selesai pada 2025, kami pastikan rampung pada 2026," katanya.
Selain UHC, isu stunting juga menjadi perhatian utama. Faisal menyebutkan bahwa meskipun angka stunting di Sumut sudah berada di bawah rata-rata nasional, intervensi khusus tetap diperlukan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah optimalisasi peran kader posyandu dan fasilitas layanan kesehatan, seperti puskesmas.
"Sebagai contoh, di Langkat, ada 15 puskesmas yang sudah mengimplementasikan Integrasi Layanan Primer (ILP). Peran ini harus terus ditingkatkan untuk memberikan dampak yang lebih signifikan," jelasnya.
Faisal juga menyoroti kebiasaan masyarakat Sumut yang cenderung memilih berobat ke luar negeri. Hal ini, menurutnya, menjadi tantangan yang harus diatasi dengan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di dalam negeri.
"Kita mulai melihat perubahan ke arah yang lebih baik dalam pelayanan kesehatan lokal. Namun, upaya branding dan promosi yang tepat sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan masyarakat. Jika kepercayaan itu sudah tumbuh, masyarakat akan lebih memilih layanan kesehatan di dalam negeri," tegasnya.
Dengan berbagai langkah strategis, Faisal optimistis bahwa target Sumut untuk mencapai UHC 100% dan mengatasi masalah kesehatan lainnya dapat terealisasi. Dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan, menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi ini.
"Langkah ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat Sumatera Utara, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya membangun sistem kesehatan yang inklusif dan berkualitas, " urainya. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.