disrupsi.id - Medan | Penerapan sistem pembayaran nontunai kini resmi hadir di Pasar Halat, Medan, melalui kolaborasi strategis antara Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Program inovatif ini diluncurkan pada Jumat, 20 Desember 2024, di area parkir Pasar Halat, Jalan Halat, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Medan.
Acara peluncuran ini dihadiri sejumlah pejabat penting, termasuk Wali Kota Medan Bobby Nasution yang diwakili oleh Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Medan, Regen, Regional Mikro Business Head BRI Medan Wahid Gunadi, Plt Dirut PD Pasar Imam Abdul Hadi, serta para pedagang Pasar Halat.
Transformasi digital di Pasar Halat memungkinkan seluruh transaksi, termasuk pembayaran retribusi pedagang kepada PUD Pasar, dilakukan secara nontunai. Kabag Perekonomian Setdako Medan, Regen, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini, yang dianggap sebagai langkah konkret dalam mewujudkan ekosistem digital di sektor perdagangan tradisional.
“Pengelolaan pasar yang baik sangat penting untuk meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Perbaikan sarana dan prasarana, termasuk digitalisasi, akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Regen.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada BRI atas dukungannya dalam menciptakan sistem yang lebih modern dan efisien di pasar tradisional.
Regional Mikro Business Head BRI Medan, Wahid Gunadi menyoroti sejumlah manfaat dari penerapan pembayaran digital ini. Selain mengurangi risiko peredaran uang palsu dan kerusakan uang, sistem ini juga mempermudah proses transaksi, seperti memberikan uang kembalian.
“Melalui pembayaran digital, retribusi pedagang langsung masuk ke rekening PUD Pasar, sehingga pendapatan dapat dioptimalisasi,” jelas Wahid.
Ia juga menyebutkan bahwa Pasar Halat menjadi proyek percontohan digitalisasi pasar tradisional di Kota Medan. BRI dan PUD Pasar berkomitmen untuk memperluas program ini ke pasar-pasar lainnya di masa mendatang.
Penerapan pembayaran digital di Pasar Halat merupakan tonggak penting dalam mendukung modernisasi pasar tradisional di Medan. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperkuat integrasi ekonomi lokal dengan teknologi digital. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.