Driver Ojol Korban Tabrak Lari Kesulitan Mengambil Surat Kendaraan yang Ditahan di Polsek Medan Baru

Driver Ojol Korban Tabrak Lari Kesulitan Mengambil Surat Kendaraan yang Ditahan di Polsek Medan Baru
SM beberapa saat setelah kecelakaan

Disrupsi.id, Medan - Seorang pemuda yang menjadi korban tabrak lari, berinisial SM, didampingi oleh kerabatnya, mendatangi Polsek Medan Baru untuk mengambil surat-surat kendaraannya yang masih ditahan sebagai barang bukti. Insiden ini bermula dari kecelakaan yang terjadi di Jalan Gajah Mada, tepatnya di depan Krypton Executive Music Room, pada Sabtu, 16 November 2024, pukul 08.51 WIB.

Berdasarkan rekaman CCTV yang dimiliki manajemen Krypton Executif Music Room, insiden terjadi ketika Arbani (pengendara motor) yang sedang memboncong Cici Zamrati (karyawan Krypton), terlihat nyelonong di antara mobil-mobil yang berhenti di lampu merah untuk memasuki area Krypton. Motor yang mereka kendarai bertabrakan dengan SM. Sementara Arbani diketahui kabur dari lokasi kejadian.

Akibat kecelakaan itu, SM mengalami cedera serius, tulang hidung yang pecah dan tulang pipi yang retak, sehingga memerlukan operasi dengan biaya lebih dari Rp45 juta. Namun, pihak Cici Zamrati, yang terlibat dalam kecelakaan tersebut, tidak memberikan bantuan biaya sama sekali, padahal Cici Zamrati tidak terlihat sedikit pun terluka pada kecelakaan tersebut.

Setelah menjalani pemulihan selama dua bulan, SM masih belum mendapatkan kembali surat-surat kelengkapan berkendaranya yang ditahan polisi sebagai barang bukti. Kondisi ini membuat SM sulit kembali bekerja sebagai driver ojol, profesi yang menjadi sumber penghasilan utamanya.

Usaha untuk mengurus dokumen tersebut sudah dilakukan selama lebih dari satu bulan, namun pihak kepolisian menyatakan bahwa surat-surat tersebut baru bisa dikeluarkan jika ada kesepakatan damai antara kedua belah pihak.

PJ, abang ipar SM yang menyerahkan surat-surat tersebut kepada pihak kepolisian (untuk mempermudah pengurusan LP untuk Jasa Raharja korban demi meringankan biaya operasi), mengungkapkan bahwa pihak keluarga SM merasa kesulitan menjalin komunikasi dengan pihak Cici Zamrati. Hingga saat ini, tidak ada itikad baik dari Cici untuk menyelesaikan masalah atau bahkan sekadar menjenguk SM.

PJ, yang juga merupakan wartawan, mempertanyakan apakah polisi sudah mengirimkan surat resmi kepada Cici Zamrati untuk mengupayakan mediasi. 

SM dan Pj sempat mendatangi Juper Lantas di Polsek Medan Baru untuk menanyakan perkembangan kasus. Namun, mereka justru diminta membuat surat pernyataan yang diketahui oleh kepala lingkungan, yang menyatakan bahwa SM tidak lagi mempermasalahkan kecelakaan tersebut. Padahal, pada surat penerimaan barang bukti disebutkan bahwa Arbani, pengendara motor, melarikan diri dan meninggalkan Cici Zamrati (selaku pemilik kendaraan) di lokasi kejadian.


Driver Ojol Korban Tabrak Lari Kesulitan Mengambil Surat Kendaraan yang Ditahan di Polsek Medan Baru


SM mengaku sangat membutuhkan surat-surat tersebut untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai driver ojol, terutama untuk mengganti uang keluarga yang digunakan membayar biaya operasi. Dana dari Jasa Raharja tidak mencukupi untuk menutup semua biaya perawatan.

“Saya ingin kembali bekerja untuk membantu keluarga dan melunasi biaya yang sudah dikeluarkan. Tapi bagaimana caranya kalau surat-surat saya masih ditahan?” kata SM.

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال