disrupsi.id - Medan | Konsep wisata medis yang menggabungkan layanan kesehatan modern dengan nilai sejarah rumah sakit bakal diterapkan di RSUD Dr Pirngadi Medan. Gagasan ini diharapkan dapat mengubah stigma fasilitas kesehatan menjadi tempat yang nyaman, sekaligus menarik minat wisatawan lokal maupun internasional.
"Kami ingin memadukan aspek sejarah RSUD Pirngadi dengan teknologi medis modern, menciptakan pengalaman yang berbeda bagi pasien dan pengunjung,” ujar Direktur RSUD Dr. Pirngadi Medan, dr. Suhartono dalam diskusi di Universitas Sumatera Utara (USU).
RSUD Pirngadi, yang memiliki gedung-gedung bersejarah, akan memanfaatkan aset ini untuk menarik perhatian masyarakat. Dengan mengintegrasikan fasilitas seperti kafe dan ruang santai, rumah sakit ini berupaya menghilangkan kecemasan pasien terhadap pelayanan kesehatan.
“Kami ingin memberikan suasana yang ramah, sehingga masyarakat merasa seperti sedang berwisata sambil mendapatkan layanan kesehatan,” jelas Suhartono.
Tidak hanya itu, RSUD Pirngadi juga menyesuaikan tren masa kini, khususnya kebutuhan generasi muda akan perawatan estetika seperti kesehatan gigi.
"Perawatan gigi kini menjadi bagian dari gaya hidup. Ini adalah peluang besar untuk menghadirkan layanan kesehatan yang relevan dan inovatif,” tambahnya.
Ketua Dewan Pengawas RSUD Dr. Pirngadi, Destanul Aulia, menegaskan pentingnya fokus pada layanan unggulan, khususnya perawatan gigi. Sebagai Ketua Medan Medical Tourism Board (MMTB), Destanul telah mempromosikan kota Medan sebagai destinasi wisata medis selama dua tahun terakhir.
"Keunggulan RSUD Pirngadi adalah layanan perawatan giginya. Kami ingin menjadikannya daya tarik utama untuk wisata medis, khususnya bagi pasien non-BPJS," ungkapnya.
Destanul juga menekankan pentingnya dukungan akademisi dalam pengembangan konsep ini. "Kolaborasi dengan USU memungkinkan kami mengintegrasikan hasil penelitian akademik ke dalam layanan kesehatan. Ini akan menjadi nilai tambah bagi wisata medis di Medan," katanya.
Untuk mewujudkan visi ini, Destanul menyebutkan kebutuhan infrastruktur yang memadai, termasuk pembangunan kantor pusat MMTB sebagai pusat informasi dan koordinasi.
"Kami telah menerima delegasi dari Jakarta dan Kudus yang tertarik mempelajari konsep ini. Namun, kami perlu memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan lebih lanjut," jelasnya.
Dukungan dari Wali Kota Medan Bobby Nasution menjadi salah satu pendorong utama bagi proyek ini. Dengan konsep yang memadukan layanan kesehatan berkualitas, nilai sejarah, dan inovasi modern, RSUD Pirngadi berpotensi menjadi pelopor wisata medis di Indonesia.
"Meskipun ada tantangan politik, kami tetap berkomitmen melanjutkan program ini demi kemajuan RSUD Pirngadi dan kota Medan,” tutupnya. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.