disrupsi.id - Medan | Keinginan AMT (25) warga Desa Siaro, Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara untuk membina rumah tangga harus kandas. Pasalnya calon pengantin wanita IPS (22) membawa kabur uang sinamot atau mahar sebesar Rp20 juta. Kejadian itu viral di media sosial.
Kasi Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing mengatakan peristiwa itu berawal pada Sabtu (4/1/2025). Saat itu, AMT dan IPS menggelar acara adat martumpol di gereja. Di acara tersebut ada pembayaran mahar.
"Saat upacara adat berlangsung, jadi sebelum diberkati ada acara martumpol di gereja dan pembahasan pembayaran mahar dari pihak laki laki ke perempuan," kata Aiptu Walpon, Kamis (16/1/2025).
Dalam pertemuan, kedua calon mempelai itupun membahas kesepakatan biaya mahar di rumah pihak laki laki. Calon mempelai wanita sendiri diwakili oleh keluarganya bermarga Sirait. Sedangkan orangtuanya tidak hadir karena berada di Palangkaraya.
"Dari keluarga perempuan ini diwakili marga Sirait. Jadi orangtua kandung tidak hadir. Karena mereka tinggal di Palangkaraya. Jadi disepakati lah mahar Rp20 juta dari keluarga laki laki yang akan diberikan kepada calon mempelai perempuan," urainya.
Uang itu rencananya digunakan untuk perlengkapan acara pernikahan, baju pengantin hingga ongkos untuk orangtua IPS datang dari Palangkaraya ke Siborong-borong. Setelah acara selesai, maka AMT, IPS dan saudaranya bermarga Sirait ke ATM sekira pukul 18.00 WIB.
"Jadi mereka pergi ke ATM, katanya mau mentransfer kepada orangtua IPS supaya ada biaya dari Palangkaraya sekaligus untuk beli perlengkapan pernikahan. Tapi saat itu si mempelai pria tidak tahu uang itu ditransfer ke mana," ungkapnya.
Setelah itu, mereka pun kembali ke rumah calon mempelai pria. Kemudian sekira pukul 19.00 WIB, IPS minta izin keluar rumah mempelai pria. Sayangnya hingga keesokan harinya IPS tak kunjung kembali. Padahal pernikahan mereka akan digelar pada 15 Januari 2025.
"Si IPS ini keluar dari rumah mempelai pria dengan alasan ada yang mau diambil. Tapi setelah itu dia tak pulang lagi. Ternyata si perempuan ini melarikan diri. Dihubungi lah keluarga keluarga pihak perempuan yang diketahui laki laki. Dicari gak dapat juga," pungkasnya.
Kemudian, pihak calon mempelai pria meminta keluarganya yang merupakan personel Polrestabes Medan untuk mencari IPS. Setelah itu pada 13 Januari 2025, IPS ternyata terlihat di Kantor Imigrasi Medan. Di sana perempuan itu mengurus paspor untuk berangkat ke Malaysia.
"Keluarga laki laki ini yang polisi tidak sengaja bertemu dengan si perempuan ini di Kantor Imigrasi Medan. Lalu perempuan ini dibawa ke Polrestabes Medan. Lalu pihak pria buat LP di Polres Siborong-borong setelah itu lalu terjadi admistrasi proses penyelidikan dan perempuan ini dibawa ke Polsek Siborong-borong pada 2025," ujarnya.
Peristiwa itu ternyata viral di media sosial. Keluarga dari mempelai perempuan yang mengetahui kejadian itu meminta masalah itu diselesaikan secara kekeluargaan. Tante dari IPS yang tinggal di Kabupaten Toba juga bersedia membayar ganti rugi uang mahar sebesar Rp20 juta yang dibawa IPS.
"Lalu pihak keluarga perempuan ini minta damai. Kemudian pihak laki laki pun mencabut laporan pada tanggal 14 Januari 2025 dengan catatan uang dikembalikan dan tidak menuntut proses hukum," ungkapnya
Aiptu Walpon menambahkan dari pemeriksaan sementara ternyata uang mahar itu telah digunakan oleh IPS untuk membayar utangnya, membayar uang kontrakan di Kota Binjai hingga dipakai untuk biaya hidup nantinya di Malaysia.
"Uang itu sempat dipakainya. Dia juga sempat lari ke Binjai. Uang itu dipakai untuk bayar kontrakan bayar utang Rp7 juta. Dia datang ke kantor imigrasi mau ke Malaysia cari kerja. Jadi setelah ada kesepakatan damai dan dikembalikan uang itu pihak laki laki dicabut LP nya. Sedangkan pernikahannya dibatalkan," ungkapnya.
Aiptu Walpon menyebutkan AMT sendiri sudah tiga tahun mengenal IPS. Mereka berkenalan lewat Facebook. Namun keduanya jarang bertemu. Selama ini mereka hanya berkomunikasi lewat Facebook.
"Menurut laki laki ini, mereka kenalan sudah 3 tahun tapi komunikasi lewat FB. Jadi selama ini jarang ketemu. Jadi ketemu beberapa bulan terakhir ada rencana mau menikah. Jadi si pria belum tahu persis latar belakang si perempuan tapi sudah cinta. Sedangkan si perempuan memang ada niat untuk menipu," sebutnya. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.
Tags
Peristiwa