Gagal Ikut SNBP, Ratusan Siswa SMKN 10 Medan Demo Tuntut Pertanggungjawaban Kepala Sekolah

Gagal Ikut SNBP, Ratusan Siswa SMKN 10 Medan Demo Tuntut Pertanggungjawaban Kepala Sekolah
Siswa SMKN 10 Medan

Disrupsi.id, Medan – Ratusan siswa SMK Negeri 10 Medan menggelar aksi protes di halaman sekolah pada Kamis (6/2/2024), menyuarakan kekecewaan mereka atas kelalaian pihak sekolah dalam menginput data ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Kesalahan administratif ini menyebabkan mereka gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025, jalur masuk perguruan tinggi tanpa tes.

Para siswa yang didampingi orang tua membawa spanduk berisi tuntutan agar pihak sekolah bertanggung jawab atas kejadian ini. Mereka juga mendesak Dinas Pendidikan Sumatera Utara untuk memberikan sanksi kepada Kepala Sekolah SMKN 10 Medan yang dinilai lalai menjalankan tugasnya.

Salah satu orang tua siswa, Oktavia, mengungkapkan kekecewaannya atas kelalaian pihak sekolah yang berdampak besar pada masa depan anak-anak mereka.


"Anak-anak kami punya potensi, tetapi mereka kehilangan kesempatan karena kesalahan administrasi pihak sekolah. Kami sangat kecewa dan marah, apalagi hingga kini belum ada solusi dari pihak sekolah. Kami meminta Kadisdik Sumut segera memberikan sanksi tegas kepada Kepala Sekolah SMKN 10 Medan," tegasnya.

Tak hanya orang tua, para siswa juga merasa hak mereka dirampas akibat keteledoran sekolah. Jibril Dio, salah satu siswa yang ikut aksi, mengaku kecewa karena kehilangan kesempatan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri melalui jalur SNBP.

"Kami sudah belajar dengan giat, tetapi kesempatan itu hilang hanya karena sekolah tidak menginput data kami. Kami berharap pemerintah memberikan solusi agar kami tetap bisa masuk PTN," kata Jibril.

Aksi protes ini berlangsung damai dan tertib. Para siswa menuntut kejelasan dari pihak sekolah serta jaminan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Kepala Sekolah Tak Kunjung Memberi Penjelasan

Hingga berita ini ditulis, pihak sekolah belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan siswa dan orang tua. Bahkan, menurut keterangan salah satu guru yang enggan disebutkan namanya, Kepala Sekolah SMKN 10 Medan sudah tiga hari tidak masuk kerja dan dikabarkan berada di Samosir.

"Sepertinya kepsek ketakutan dan menghindar atas kejadian ini," ujar guru tersebut.

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال