disrupsi.id - Medan | Nama Kopral Satu Herman Bukit alias Koptu HB disebut sebut terlibat dalam kasus pembunuhan berencana terhadap wartawan media online lokal Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu beserta tiga anggota keluarganya.
Pangdam 1 Bukit Barisan, Mayjen TNI Rio Firdianto mengatakan jika ada bukti baru keterlibatan Koptu HB di kasus itu, maka pihaknya akan memberikan tindakan tegas.
"Kita memang terbuka kalau memang ada bukti baru silahkan disampaikan. Kemudian diproses gak akan ditutupi. Pasti (kalau terbukti ditindak)," kata Mayjen TNI Rio di Mapolda Sumut, Jumat (28/2/2025).
Mayjen TNI Rio mengatakan Koptu HB telah dipanggil dan diperiksa dalam persidangan di Pengadilan Negeri Kabanjahe. Namun menurutnya tidak ada bukti yang menguatkan Koptu HB terlibat dalam kasus itu.
"Sudah dipanggil ke persidangan dan sudah disampaikan kejaksaan mohon diperiksa. Dan tidak ada bukti baru bahwa yang menyatakan terlibat dalam hal tersebut," pungkasnya.
Saat disinggung terkait lokasi perjudian yang merupakan milik Koptu HB, di mana praktik perjudian yang dekat dengan batalyon tersebut diberitakan oleh korban, Rio membantahnya.
"Ya yang saya dengar dari Pomdam, area itu disewakan kepada orang lain jadi dia tak terlibat sama sekali kebetulan ada kejadian seperti itu," urainya.
Diketahui, kebakaran menghanguskan satu unit warung kopi dan kios kelontong milik Sempurna Pasaribu wartawan media online lokal Tribrata TV di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada Kamis (27/6/2024) sekitar pukul 03.40 WIB.
Empat orang tewas terbakar yakni Sempurna Pasaribu (40), istrinya Eprida Br Ginting (48), anaknya Sudiinveseti Pasaribu (12) dan cucunya bernama Lowi Situngkir (3).
Dalam kasus ini, ada tiga orang yang dijadikan tersangka. Ketiganya yakni Yunus Saputra Tarigan (YST), Rudi Apri Sembiring (RAS) dan Ketua AMPI Tanah Karo Bebas Ginting. Ketiganya disebut polisi sebagai pihak yang menyuruh, dan mengeksekusi Rico Sempurna Pasaribu dengan cara membakar rumahnya.
Namun, keluarga curiga ada pihak lain yang disinyalir terlibat yakni Koptu HB, oknum TNI yang sempat diberitakan oleh Rico Sempurna Pasaribu. Dalam pemberitaannya di Tribrata TV, Rico menyebut Koptu HB terlibat dalam praktik perjudian.
Lokasi perjudian itu juga berdekatan dengan batalyon. Kebakaran terjadi setelah korban memberitakan lokasi perjudian yang diduga milik Koptu HB. Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara mengungkap korban selama ini mendapatkan jatah uang mingguan judi dari aparat tersebut dengan memanfaatkan profesinya sebagai jurnalis. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.