PSMS Medan Gagal Promosi ke Liga 1, Dirut PT KMI Minta Maaf

disrupsi.id - Medan | Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), yang mengelola klub PSMS Medan, Arifuddin Maulana Basri, menyampaikan permintaan maaf kepada warga Kota Medan setelah tim kebanggaan Sumatera Utara ini gagal untuk promosi ke Liga 1 pada musim mendatang. 

Dalam pernyataan resminya, Arifuddin, yang akrab disapa Ari, juga mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan yang terus diberikan kepada PSMS Medan selama ini.

"Kami ingin meminta maaf kepada masyarakat Kota Medan atas kegagalan tim untuk kembali ke Liga 1. Namun, kami sangat mengapresiasi dukungan luar biasa yang telah diberikan untuk klub ini," ujar Ari, ditemani Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja pada Jumat (21/2/2025).

Ari menegaskan bahwa meskipun tim gagal promosi tahun ini, pihaknya tetap berkomitmen untuk berbenah dan mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk musim Liga 2 yang akan datang. PSMS Medan, menurutnya, terbuka bagi siapa saja yang ingin berkolaborasi untuk membawa klub ini ke arah yang lebih baik.

"Kami ingin menegaskan bahwa PSMS bukanlah klub yang bisa diperjualbelikan. Namun, kami siap membuka peluang bagi siapa pun yang ingin ikut serta dalam pengembangan klub ini," ungkapnya dengan tegas.

Ari juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berupaya memperkuat komunikasi dengan berbagai pihak terkait, baik di tingkat kota maupun provinsi. Mereka berharap bisa mendapatkan dukungan yang lebih baik, terutama dalam hal fasilitas dan pengembangan PSMS Medan di masa depan.

"Kami terus menjalin komunikasi dengan pihak terkait, seperti Dispora Medan, Dispora Sumut, serta rencana untuk bertemu dengan Wali Kota Medan dan Gubernur Sumut yang baru terpilih. Semua ini bertujuan agar PSMS Medan bisa kembali menjadi kekuatan di sepak bola nasional," tambah Ari.

Ari kembali mengajak semua pihak untuk bersatu demi masa depan PSMS Medan. Ia berharap dukungan dari semua elemen masyarakat dapat membantu tim ini kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

"Tahun ini memang penuh tantangan bagi kami. Namun, dengan dukungan dari semua pihak, kami yakin PSMS Medan bisa kembali ke Liga 1 dan mengembalikan kejayaannya," tutupnya dengan penuh optimisme.

Sementara itu, Julius Raja, yang akrab disapa King, menyatakan bahwa mengelola klub sepak bola profesional bukanlah tugas yang mudah, apalagi dari segi pendanaan. Dia menjelaskan bahwa untuk mengikuti kompetisi Liga 2, PSMS membutuhkan dana sekitar Rp12 miliar. 

Pendapatan yang diperoleh dari sponsor dan subsidi PT LIB sebagai penyelenggara kompetisi hanya sekitar Rp5 miliar, yang artinya tim harus menyiapkan anggaran lebih dari Rp7 miliar setiap musimnya.

"Untuk bisa bertahan di Liga 2, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kami juga memahami bahwa masalah komunikasi antara manajemen dan media mungkin belum optimal, dan kami ingin meminta maaf atas kekurangan tersebut," kata King.

King juga mengklarifikasi rumor yang menyebutkan bahwa beberapa pemain PSMS Medan belum menerima gaji mereka. "Kami ingin meluruskan bahwa kontrak pemain masih berlaku hingga Maret, dan kami berkomitmen untuk memenuhi kewajiban tersebut. Kami mohon waktu untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik," lanjutnya.

Selain itu, King juga mengonfirmasi bahwa semua pemain asing telah dipulangkan ke negara mereka masing-masing, dan sisa gaji pemain asing akan dibayarkan pada bulan depan.

Kegagalan PSMS Medan untuk promosi ke Liga 1 memang menjadi pukulan, tetapi dengan langkah-langkah perbaikan yang sedang dilakukan oleh manajemen, serta keterbukaan untuk berkolaborasi dengan para stakeholder, ada harapan besar untuk masa depan klub ini. 

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال