Futsal hingga Terapi Kreatif, Cara RSJ Prof Dr M Ildrem Membantu Pasien Disabilitas Mental


disrupsi.id - Medan | Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof. Dr. M. Ildrem terus berinovasi dalam menyediakan berbagai program psikososial untuk pasien dengan gangguan kesehatan mental. Salah satu program unggulan yang ditawarkan yakni futsal, yang dirancang khusus untuk membantu pasien melatih fokus dan keterampilan motorik mereka.

Di lapangan futsal, pasien disabilitas mental tampak bersemangat beraktivitas di bawah sinar matahari pagi. Aktivitas ini bukan sekadar permainan, melainkan bagian integral dari program pemulihan yang lebih luas yang bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi, koordinasi, dan kepercayaan diri pasien.

"Kegiatan futsal ini merupakan bagian dari upaya untuk melatih fokus pasien. Melalui futsal, kami berupaya menjaga dan melatih ketajaman fokus pasien selama proses perawatan," kata Direktur RSJ Prof. Dr. M. Ildrem, drg. Ismail Lubis, MM.

Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi pasien untuk terlibat dalam aktivitas fisik yang menyenangkan sekaligus terapeutik.

Selain futsal, pasien di RSJ juga terlibat dalam berbagai aktivitas kreatif, seperti membuat kerajinan tangan.

"Aktivitas ini tidak hanya membantu mereka mengasah keterampilan motorik halus, tetapi juga melatih kesabaran dan ketelitian. Kegiatan-kegiatan ini memberikan pengaruh positif terhadap kesejahteraan mental mereka dengan memberi rasa pencapaian dan meningkatkan keterampilan praktis," urainya.

Program psikososial yang diterapkan di RSJ Prof. Dr. M. Ildrem tidak terbatas pada olahraga dan kerajinan tangan. Pasien juga ikut serta dalam kegiatan lain seperti berkebun, bernyanyi, dan berbagai kegiatan sosial lainnya.

"Semua kegiatan ini memiliki tujuan terapeutik yang jelas, yakni mendukung pemulihan mental pasien sekaligus membantu mereka membangun keterampilan sosial yang diperlukan untuk reintegrasi ke masyarakat," pungkasnya.

Ismail Lubis menekankan program ini sangat bermanfaat bagi pasien dengan gangguan kecemasan, depresi, gangguan bipolar, dan tekanan mental. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya mendukung proses terapi, tetapi juga membantu pasien untuk tetap produktif dan beradaptasi kembali dengan kehidupan sosial setelah perawatan.

"Melalui pendekatan ini, kami ingin memastikan pasien tidak hanya sembuh secara medis, tetapi juga kembali ke kehidupan mereka dengan keterampilan dan kepercayaan diri yang lebih baik," ujar Ismail.

Ismail menambahkan bahwa salah satu tujuan utama dari program ini adalah memberikan kesempatan bagi pasien untuk kembali ke keluarga mereka dan menjalani kehidupan yang lebih normal.

"Tanpa adanya kegiatan yang terstruktur, ada risiko bagi pasien untuk kembali mengalami gangguan kesehatan mental," jelasnya.

Oleh karena itu, RSJ Prof. Dr. M. Ildrem berfokus pada pemeliharaan produktivitas pasien melalui berbagai aktivitas yang bermanfaat. Dengan demikian, pasien tidak hanya menjalani terapi yang menyenangkan tetapi juga memperoleh keterampilan yang dapat mereka gunakan di masa depan.

"Program psikososial yang diselenggarakan oleh RSJ Prof. Dr. M. Ildrem diharapkan dapat berperan sebagai langkah penting dalam mendukung pemulihan pasien dan membantu mereka kembali berinteraksi dengan masyarakat. Ini merupakan upaya berkelanjutan dalam memastikan pasien dengan gangguan mental dapat meraih kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera," sebutnya.

Dengan menggabungkan pendekatan fisik, kreatif, dan sosial, program-program ini menunjukkan komitmen RSJ Prof. Dr. M. Ildrem untuk memberikan perawatan mental yang menyeluruh, mendalam, dan penuh perhatian.

"Harapannya, pasien tidak hanya sembuh, tetapi juga siap untuk kembali menjalani kehidupan dengan cara yang lebih sehat dan produktif," tutupnya. (*)

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال