disrupsi.id - Medan | Menjelang libur panjang peringatan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, yang hanya beberapa hari lagi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), serta Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Utara.
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pasokan energi, baik dalam sektor ketenagalistrikan, minyak, dan gas, dapat berjalan dengan aman, andal, dan memadai selama periode libur Lebaran.
General Manager PLN UID Sumatera Utara, Agus Kuswardoyo, menyampaikan kondisi kelistrikan di wilayah Sumatera Utara sudah sangat siap untuk menghadapai lonjakan permintaan listrik saat Lebaran.
Dengan kapasitas daya mampu pasok mencapai 2.833 MW, Sumatera Utara diperkirakan hanya akan membutuhkan daya sebesar 2.061 MW pada puncak beban, memberikan cadangan daya sekitar 772 MW. Komposisi energi terbarukan (EBT) sendiri menyumbang sekitar 41% dari total pasokan.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bahwa PLN juga telah menyiapkan 74 Unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di 54 lokasi strategis, termasuk jalur lintas Sumatera, rest area jalan tol Tebing Tinggi, hotel, bandara, tempat wisata, dan Kepulauan Nias.
"Sebanyak 324 personel telah disiapkan untuk memastikan kelancaran pemudik yang menggunakan kendaraan listrik selama libur Lebaran," ujarnya.
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, mengonfirmasi bahwa sektor kelistrikan di Sumatera Utara sudah dipastikan aman dan andal. Ia juga menambahkan, bagi pemilik kendaraan listrik, tidak perlu khawatir, karena PLN telah menyediakan fasilitas SPKLU di berbagai titik penting.
"Pasokan listrik kami pastikan aman, dan kami juga sudah memastikan bahwa masjid dan rumah ibadah lainnya akan tetap terjaga pasokan listriknya saat Hari Raya Idul Fitri," ujar Erika.
Ia menegaskan bahwa jumlah SPKLU yang telah disediakan lebih dari 70 unit, memudahkan mobilitas pemudik yang menggunakan kendaraan listrik.
Sementara itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu menambahkan selama libur Idul Fitri, tidak akan ada pemeliharaan jaringan listrik, memastikan bahwa pasokan tetap terjaga tanpa gangguan.
PLN telah menyelesaikan pemeliharaan pada pembangkit dan jaringan sebelum bulan Ramadan dimulai, serta merencanakan penambahan infrastruktur kelistrikan seperti tol listrik 500 kV untuk meningkatkan stabilitas sistem kelistrikan di masa depan.
Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi gangguan kelistrikan selama libur panjang, PLN juga telah menyiapkan tim tanggap darurat yang siap siaga 24 jam. Tim ini akan bertugas menangani segala masalah kelistrikan yang mungkin terjadi, guna memastikan kenyamanan masyarakat selama liburan.
Kementerian ESDM juga menekankan pentingnya pemantauan pasokan energi secara real-time di seluruh wilayah Indonesia, terutama pada periode puncak konsumsi energi saat liburan. Pemantauan yang cermat ini bertujuan untuk menghindari gangguan dan memastikan kelancaran distribusi energi ke berbagai sektor.
Secara keseluruhan, sektor energi Indonesia, khususnya kelistrikan, minyak, dan gas, telah dipersiapkan dengan matang untuk memastikan kelancaran libur Idul Fitri 1446 Hijriah. Pasokan energi yang aman dan andal akan mendukung mobilitas masyarakat, termasuk pemudik yang menggunakan kendaraan listrik. Dengan infrastruktur yang telah disiapkan dan pengawasan ketat dari pihak berwenang, masyarakat dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan nyaman dan tanpa khawatir mengenai gangguan pasokan energi.
Dengan adanya persiapan ini, masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang, mengetahui bahwa pasokan energi terjamin dan siap mendukung berbagai aktivitas, baik di rumah, di tempat ibadah, maupun selama perjalanan. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.