Tak Diizinkan Orangtua Kuliah, Remaja di Sumut Nekat Bunuh Diri

disrupsi.id - Toba | Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Jasad seorang remaja berinisial JS (19) ditemukan di sungai Desa Bius, Gu Barat, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Sumatra Utara (Sumut). JS diduga nekat mengakhiri hidupnya karena frustasi lantaran orangtuanya tidak sanggup membiayai kuliahnya.

Kapolsek Porsea AKP Daniel mengatakan jasad JS warga Desa Lumban Manurung, Kecamatan Porsea ditemukan pada Jumat (21/3/2025). JS diduga bunuh diri dengan cara melompat ke sungai. 

"Korban diduga frustasi karena tidak diizinkan orangtuanya untuk melanjutkan kuliah. Karena orangtua korban tidak memiliki uang untuk membiayai kuliah korban," kata AKP Daniel, Sabtu (22/4/2025)

Kemudian korban pun duduk di pinggir sungai pada Rabu (19/3/2025). Lalu orangtua korban membujuk anaknya untuk pulang. Namun korban tidak mau. Lalu ayah korban pergi membeli token listrik. 

"Setelah ayah korban kembali ke sungai itu, ternyata korban sudah tidak ada. Mendapati anaknya tidak berada di lokasi, ayah korban langsung memberitahu warga. Setelah dilakukan pencarian, korban tak kunjung ditemukan," sebutnya.

Lalu pada Jumat (21/3/2025), ayah korban bersama warga membuka bendungan sungai. Dan ternyata jasad korban muncul ke permukaan air yang tidak jauh dari lokasi bendungan.

"Kedalaman sungai diperkirakan sekitar 3 meter. Selanjutnya jasad korban dievakuasi ke rumah duka," paparnya.

AKP Daniel menambahkan dari penjelasan keluarga, remaja laki laki tersebut telah lolos ujian SNPMB (Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru) di Manado. Namun korban tidak didukung orangtuanya untuk melanjutkan kuliah.

"Sehingga korban merasa frustasi dan diduga menenggelamkan dirinya ke sungai. Atas kejadian ini keluarga korban menyampaikan permohonan maaf dan meminta agar jasad korban tidak diotopsi," bebernya. (*)













Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال