disrupsi.id - Medan | Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution mendorong penguatan kerja sama strategis dengan Provinsi Guangdong, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dengan menitikberatkan pada sektor investasi, ekspor -impor serta pengembangan industri hilirisasi.
Dalam pertemuannya dengan Konsul Jenderal (Konjen) RRT di Medan, Senin (14/4), Bobby menyampaikan potensi besar Sumut dalam menyuplai komoditas unggulan seperti karet dan produk turunan kelapa sawit ke kawasan industri manufaktur di Guangdong.
“Kami tahu ada manufaktur besar di sana, kami harap kita bisa menjalin kerja sama, seperti RRT investasi dengan membangun manufakturnya di sini, kami juga bisa memasok karet dan produk hilirisasi kelapa sawit untuk kebutuhan manufakturnya,” kata Bobby Nasution saat menerima kunjungan Konjen RRT di Medan, Senin (14/4).
Hubungan antara Sumut dan Guangdong sebenarnya telah terjalin selama lebih dari dua dekade, namun lebih banyak berfokus pada bidang kebudayaan dan pendidikan. Kini, Bobby ingin membawa kemitraan ini ke arah yang lebih produktif secara ekonomi.
Saat ini ada tiga investasi besar Guangdong di Sumut yaitu PLTA Batang Toru, Dairi Prima Mineral dan Taman Sains Teknologi Herbal dan Holtikultura (TSTH2). Ketiga proyek tersebut menjadi tonggak awal transformasi Sumut sebagai kawasan strategis investasi dan riset terintegrasi.
"Sumut dan Guangdong telah menjalin kerja sama lebih dari 20 tahun, namun lebih banyak bekerja sama di bidang humaniora. Oleh karena itu, kami berharap kerjasama semakin erat dan diperluas," ucap Bobby.
Bobby Nasution berharap, proyek-proyek ini semakin baik ke depan, terutama terkait pengembangan pertanian. Sumut sebagai salah satu daerah lumbung pangan Indonesia membutuhkan pengembangan dan riset yang masif di sektor pertanian.
“Kami tahu RRT kuat dalam bidang pengembangan pertanian, bibit, alat pertanian, pengembangan yang membuat pertanian semakin efektif dan efisien, kami harap Guangdong bisa membantu kami untuk mengembangkan pertanian di sini,” urai Bobby Nasution.
Konjen RRT di Medan Zhang Min menyatakan kesiapan pemerintah Tiongkok untuk mendukung agenda pembangunan Sumut. Menurutnya, program-program seperti layanan kesehatan dan pendidikan gratis, serta hilirisasi industri, sejalan dengan semangat kerja sama yang inklusif.
“Program pengobatan gratis, pendidikan gratis dan pengembangan hilirisasi, serta pertanian sangat bagus untuk pembangunan Sumut, kami berharap bisa ikut bekerja sama menyukseskan visi misi itu,” kata Zhang Min.
Sementara itu, Ketua Delegasi Guangdong Chang Feng mengatakan, provinsinya memegang seperenam kerja sama RRT dengan Indonesia. Dia yakin masih banyak kerja sama yang bisa dijalin dengan Sumut.
“Barang impor dari seluruh dunia masuk ke Guangdong, CPO, produk hilirisasinya karena Guangdong daerah manufaktur penting dunia. Terkait investasi dan kerja sama perdagangan saya akan sampaikan kepada BYD dan akan kita dalami lagi,” ungkap Chang Feng yang merupakan Wakil Dirjen Kantor Urusan Luar Negeri Guangdong, RRT. (*)
Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.