Kader Konservasi Sumut dan Founder GRAS Ikut Tanam 4000 Bibit Aren di Sungai Belutu Sergai

Kader Konservasi Sumut dan Founder GRAS Ikut Tanam 4000 Bibit Aren di Sungai Belutu Sergai

Disrupsi.id, Serdang Bedagai - Dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia pada 22 April dan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) pada 26 April, Perwakilan Perhimpunan Penjelajah Alam Bencana dan Konservasi Generasi Rimba Alam Semesta (GRAS), yang juga merupakan Kader Konservasi Alam Sumut, ikut berpartisipasi dalam kegiatan penyerahan bantuan 4000 bibit aren, pelepasan bibit ikan, serta penuangan eco enzyme di Sungai Belutu, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, pada Minggu (27/04/2025).

Hari Kesiapsiagaan Bencana sendiri diperingati setiap 26 April, setelah dicanangkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 2017 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di wilayah rawan bencana. Tanggal ini juga bertepatan dengan lahirnya Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Sebelum itu, setiap 22 April, dunia memperingati Hari Bumi, sebuah momen yang mulai digagas Senator Gaylord Nelson dari Amerika Serikat pada 1970, sebagai bentuk penghargaan terhadap gerakan pelestarian lingkungan sekaligus pengingat bahwa bumi menghadapi berbagai krisis, termasuk bencana alam.

Kegiatan di Sungai Belutu ini diinisiasi oleh Yayasan Budaya Hijau Indonesia (YBHI) Sumut bersama Forum Daerah Aliran Sungai (FORDAS) Bedagai, dengan dukungan dari Pemkab Serdang Bedagai, Bank Sumut, serta Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II. Acara tersebut melibatkan sekitar 450 peserta dari berbagai komunitas lingkungan, serta dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, pimpinan DPRD Sergai, BPBD, Konsul Kehormatan Thailand untuk Sumut, Direktur Bisnis dan Syariah PT Bank Sumut, kalangan akademisi, hingga tokoh masyarakat.

Nurhabli Ridwan, kader konservasi alam binaan Balai Besar KSDA Sumut sekaligus pendiri GRAS, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini. Ia menyoroti pentingnya kesiapsiagaan di tengah meningkatnya intensitas hujan di Sumatera Utara. Menurutnya, penanaman pohon aren di sekitar aliran sungai menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko bencana. Akar aren yang kuat mampu menyerap dan menyimpan air tanah, menahan erosi, serta mengurangi ancaman banjir. Selain itu, pohon ini juga memiliki nilai ekonomi tinggi jika dirawat dengan baik.

Ketua Yayasan Budaya Hijau Indonesia, Bathara Surya Yusuf, menjelaskan bahwa selain membagikan 4000 bibit aren, kegiatan juga mencakup penuangan 500 liter eco enzyme untuk memperbaiki kualitas air sungai serta pelepasan 4000 ekor bibit ikan nila dan gurami demi menjaga keseimbangan ekosistem perairan.

Bathara menambahkan, pohon aren termasuk tanaman konservasi yang produktif. Berdasarkan hasil studi, satu batang pohon aren bisa menghasilkan nilai ekonomi sekitar Rp80 ribu per hari saat berumur empat tahun, yang jika dikalkulasikan secara keseluruhan dapat memberikan perputaran ekonomi yang besar bagi masyarakat. Ia berharap tanaman ini nantinya tidak hanya mendukung kelestarian alam, tetapi juga mendorong kesejahteraan warga setempat.

Bathara juga berpesan kepada Ketua Fordas Bedagai untuk memastikan distribusi dan penanaman bibit berjalan dengan baik, yang nantinya akan dipantau oleh tim YBHI Sumut bersama Bank Sumut.

Direktur Bisnis dan Syariah PT Bank Sumut, Syafrizalsyah, turut mengungkapkan bahwa penyerahan bantuan bibit aren ini merupakan bentuk kepedulian sosial Bank Sumut terhadap pelestarian lingkungan sekaligus upaya mendukung perekonomian daerah. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dan berharap manfaatnya bisa dirasakan tidak hanya di Serdang Bedagai, tetapi juga untuk daerah lain di Sumatera Utara.

Sementara itu, Bupati Serdang Bedagai yang diwakili Kadis Lingkungan Hidup Sergai, Heidi Novria, SH, mengatakan bahwa peringatan Hari Bumi menjadi momentum penting untuk memperkuat kesadaran menjaga lingkungan. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi "Dambaan Mantab" untuk membangun Sergai yang maju, tangguh, dan berkelanjutan. Bibit aren yang ditanam diharapkan tumbuh menjadi pohon-pohon penyerap karbon dan penghasil oksigen, sekaligus memperbaiki kualitas air melalui eco enzyme.

Pohon aren jenis genjah yang dibagikan kali ini dikenal mulai berbuah dalam waktu sekitar empat tahun, dengan hasil berupa buah untuk kolang-kaling, nira untuk gula aren, dan pelepah untuk sapu lidi. Diharapkan masyarakat dapat menanam dan merawat bibit ini hingga masa panen tiba.

Di momen Hari Bumi ini, pemerintah daerah juga mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap generasi yang akan datang. Bersama-sama, diharapkan Serdang Bedagai dapat tumbuh menjadi daerah yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan.

Kontributor/Penulis : Nurhabli Ridwan (Kader Konservasi Alam/KPA GRAS) - Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Email : nurhabliridwan.gras@gmail.com

WA : 087868871082

Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال