Kecamatan Medan Amplas Gelar Penyuluhan Diabetes, Ungkap Kasus Tertinggi di Kota Medan

disrupsi.id - Medan|Pemerintah Kecamatan Medan Amplas kembali mengadakan penyuluhan tentang bahaya diabetes bagi masyarakat, yang digelar di Kantor Camat Medan Amplas, Kamis, 24 April 2025.

Kegiatan ini menghadirkan Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Kota Medan, Prof. Dr. H. Syafruddin Ritonga, sebagai narasumber utama.

Penyuluhan ini difasilitasi oleh perangkat desa Kecamatan Medan Amplas, dan dihadiri oleh perangkat kecamatan, kelurahan, dan kepala lingkungan, serta sejumlah perwakilan stakeholder terkait. 

Camat Medan Amplas, Putera Ramadhan, S.STP. MAP, diwakili Sekretaris Camat, Dr. Zulkifli S. Pulungan, S.STP, MAP, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan penyuluhan kedua yang dilaksanakan di wilayahnya.

"Melalui penyuluhan ini, kami harap masyarakat dapat menerapkan pengetahuan yang didapat ke dalam keluarga, sehingga anak-anak dapat terhindar dari diabetes," ujar Zulkifli.

Dalam paparannya, Syafruddin menyampaikan bahwa Indonesia menjadi salah satu dari 10 negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia, bersama China, India, Pakistan, dan Amerika Serikat. Ia menyebutkan bahwa satu dari sebelas orang dewasa di Indonesia menderita diabetes, atau sekitar 463 juta orang secara global.

Ia juga menyoroti pola makan masyarakat, seperti konsumsi nasi goreng dan teh manis yang memiliki kadar gula sangat tinggi. "Gulanya bisa mencapai 2000," kata Syafruddin.

Data Persadia menunjukkan bahwa Kota Medan memiliki prevalensi tinggi penderita diabetes, dengan Kecamatan Medan Amplas berada di urutan pertama. Dari total 3.220 kasus, hanya 187 orang yang menjalani pengobatan rutin. Urutan selanjutnya adalah Medan Barat, Labuhan Deli, dan Medan Marelan.

Syafruddin menekankan bahwa pola hidup anak-anak dan remaja saat ini sangat berisiko. "Mereka cenderung tidak suka olahraga dan memiliki kebiasaan makan yang buruk," ujarnya. Ia mengingatkan pentingnya peran orang tua untuk mengawasi pola makan anak dan mencegah kebiasaan jajan sembarangan.

Penyuluhan ini juga menyoroti pentingnya gaya hidup sehat seperti olahraga jalan kaki, memantau kesehatan gigi, serta menjaga pola makan. "Jadilah dokter bagi diri sendiri," pesan Syafruddin.

Dalam penyuluhan ini, Syafruddin juga menyinggung soal Peringatan Hari Diabetes Sedunia pada 14 November nanti, yang memperingati penemuan insulin oleh Frederick Grant Banting, menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Pusat Kajian Magister Hukum UMA, Dr. Wenggedes Frensh, SH, MH yang juga menyampaikan permasalahan terkait pentingnya literasi digital di masyarakat.




Baca Juga

Baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال