Internasional

3 Negara Besar Akui Palestina, Netanyahu: “Tak Akan Pernah Terjadi”

×

3 Negara Besar Akui Palestina, Netanyahu: “Tak Akan Pernah Terjadi”

Sebarkan artikel ini
3 Negara Besar Akui Palestina, Netanyahu: "Tak Akan Pernah Terjadi"
Australia, Inggris, Kanada Akui Negara Palestina (poto: ist)

disrupsi.id – Jakarta | Menteri Luar Negeri Palestina, Varsen Aghabekian Shahin, mengatakan bahwa negara-negara yang mengakui Palestina pekan ini telah mengambil langkah yang tidak dapat dibatalkan. Menurutnya, langkah itu menjaga solusi dua negara sekaligus membawa Palestina lebih dekat pada kemerdekaan dan kedaulatan.

Pada Minggu (21/9), Inggris, Kanada, dan Australia secara resmi mengakui negara Palestina. Ketiga negara tersebut bergabung dengan sejumlah negara lain yang menilai langkah ini dapat menghidupkan kembali momentum solusi dua negara, meski langkah tersebut mendapat kritik dari Israel dan Amerika Serikat.

Sertifikat JMSI

“Sekaranglah waktunya. Besok adalah tanggal bersejarah yang harus kita bangun. Ini bukan akhir,” kata Shahin kepada wartawan di Ramallah.

“Ia adalah langkah yang membawa kita lebih dekat pada kedaulatan dan kemerdekaan. Mungkin tidak akan mengakhiri perang besok, tetapi ini langkah maju yang harus kita bangun dan perkuat,” lanjutnya, merujuk pada kampanye militer Israel di Gaza yang hampir berlangsung dua tahun.

Israel Tolak Solusi Dua Negara

Israel dengan keras mengkritik pengakuan tersebut. Beberapa menterinya menyebut langkah itu tidak relevan dan tidak mengubah kenyataan di lapangan. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan menegaskan bulan ini bahwa “tidak akan pernah ada negara Palestina.”

Shahin menilai Israel memang tidak berniat bernegosiasi, merujuk pada pernyataan Netanyahu saat menghadiri peresmian pembangunan permukiman baru di Tepi Barat yang diduduki. Permukiman itu disebut akan memutus hubungan komunitas Palestina di utara dan selatan wilayah tersebut.
“Pengakuan ini jelas bukan simbolis. Ini adalah langkah praktis, nyata, dan tak terbalikkan yang harus diambil negara-negara jika memang berkomitmen menjaga solusi dua negara,” tegas Shahin.

Tekanan Internasional Meningkat

Prancis dan Arab Saudi telah memimpin upaya menghidupkan kembali solusi dua negara. Beberapa negara lain dijadwalkan menyampaikan pengakuan resmi terhadap Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York pekan ini.

Namun, Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, mengecam langkah tersebut sebagai “gimik” yang justru kontraproduktif. Sementara itu, pejabat Israel mempertegas sikap mereka dengan memperluas pembangunan permukiman dan wacana aneksasi Tepi Barat di tengah meningkatnya dukungan internasional bagi kenegaraan Palestina.

Tahun ini, Israel menghadapi isolasi diplomatik yang semakin besar. Banyak sekutu dekatnya—kecuali AS—mengecam serangan brutal ke Gaza. Beberapa negara bahkan menjatuhkan sanksi terhadap menteri Israel yang dituduh menghasut kekerasan terhadap warga Palestina.

Tuduhan Genosida

Shahin menegaskan bahwa tekanan politik terhadap Israel harus diarahkan pada langkah-langkah ekonomi demi “membuat Israel bertanggung jawab dan melindungi rakyat Palestina.”

“Hari ini, Gaza terbakar. Hari ini, Gaza hancur. Hari ini, rakyat Gaza dibantai secara sistematis,” ucap Shahin, menuding Israel melakukan genosida di Gaza—tuduhan yang dibantah oleh Israel.

Pekan lalu, sebuah Komisi Penyelidikan PBB menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza. Temuan serupa juga disampaikan oleh asosiasi akademisi, Amnesty International, dan dua organisasi hak asasi manusia terkemuka di Israel. (kim)

Example 120x600