Showbiz

Dua Lipa Pecat Manajer Gara-Gara Isu Palestina, Geger Glastonbury Jadi Pemicu

×

Dua Lipa Pecat Manajer Gara-Gara Isu Palestina, Geger Glastonbury Jadi Pemicu

Sebarkan artikel ini
Dua Lipa Pecat Manajer Gara-Gara Isu Palestina, Geger Glastonbury Jadi Pemicu
Dua Lipa and her manager David Levy (poto: telegrafi)

disrupsi.id – Jakarta | Penyanyi pop dunia Dua Lipa kembali jadi pusat perhatian, bukan karena musik atau tur dunianya, melainkan karena keputusan tegasnya memecat sang manajer lama, David Levy. Keputusan ini diambil usai terungkap Levy berada di balik surat yang mendesak Festival Glastonbury membatalkan penampilan grup rap pro-Palestina, Kneecap.

Surat yang ditujukan kepada pendiri Glastonbury, Michael Eavis, menuding Kneecap punya keterkaitan dengan Hizbullah dan menyebarkan anti-Semitisme. Namun, surat itu bocor ke publik, membuat nama Levy terseret kontroversi.

Sertifikat JMSI

Bagi Dua Lipa, hal ini jelas bertentangan dengan sikapnya. Pelantun Don’t Start Now itu dikenal vokal membela Palestina. Ia bahkan pernah menuding Israel melakukan “genosida” di Gaza di hadapan 88 juta pengikut Instagram-nya, serta ikut hadir dalam aksi protes di Inggris.

Seorang sumber mengatakan kepada Daily Mail bahwa Dua bersikeras mengakhiri kerja sama dengan Levy karena pandangannya tidak sejalan dengan prinsip sang penyanyi. “Ia tidak ingin dikelilingi orang-orang yang menentang perjuangan yang selama ini ia bela,” ungkap sumber tersebut.

Meski ada upaya pelarangan, Kneecap tetap tampil di Glastonbury. Penampilan mereka sempat menuai kritik karena salah satu anggotanya, Mo Chara, tengah menghadapi dakwaan terkait dugaan terorisme. Namun polisi tidak menemukan pelanggaran dalam konser tersebut.

Selain Dua, band legendaris Massive Attack juga memutuskan hubungan kerja dengan Levy karena alasan serupa. Saat ini, Dua tetap berada di bawah naungan agensi besar William Morris Endeavor (WME), tetapi diwakili oleh agen baru yang dianggap lebih sejalan dengan pandangannya.

Menariknya, meski dikenal pro-Palestina, Dua Lipa juga menegaskan sikapnya terhadap konflik. Ia mengecam serangan Hamas dan menyatakan penyesalan atas setiap korban jiwa dari pihak Israel. Sikap tegas namun penuh empati ini membuatnya dipuji karena konsisten namun tetap berimbang.

Di tengah kontroversi ini, karier musiknya sama sekali tidak terganggu. Tur dunia “Radical Optimism” yang dimulai di Singapura pada akhir 2024 masih berlangsung hingga akhir 2025. Penyanyi asal Kosovo itu akan tampil di berbagai kota besar dunia seperti Miami, Los Angeles, Rio de Janeiro, hingga Buenos Aires.

Keputusan Dua Lipa memecat manajer sekaligus menunjukkan bahwa ia tidak hanya konsisten dalam bermusik, tetapi juga berani mempertahankan nilai yang ia yakini, meski berisiko menimbulkan kontroversi global. (kim)

Example 120x600