Kesehatan

Mengenal Karsinoma Sel Skuamosa, Jenis Kanker Kulit yang Diderita Eks Presiden Brasil

×

Mengenal Karsinoma Sel Skuamosa, Jenis Kanker Kulit yang Diderita Eks Presiden Brasil

Sebarkan artikel ini
Mengenal Karsinoma Sel Skuamosa, Jenis Kanker Kulit yang Diderita Eks Presiden Brasil
Kanker kulit (karsinoma) poto: ilustrasi

disrupsi.id – Jakarta | Kanker kulit menjadi salah satu penyakit yang sering diabaikan, padahal jumlah penderitanya terus meningkat di seluruh dunia. Baru-baru ini, mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, terdiagnosis menderita karsinoma sel skuamosa, salah satu jenis kanker kulit yang umum terjadi. Kasus ini kembali membuka mata publik tentang bahaya kanker kulit dan pentingnya deteksi dini.Apa Itu Karsinoma Sel Skuamosa?

disrupsi.id – Jakarta | Kanker kulit menjadi salah satu penyakit yang sering diabaikan, padahal jumlah penderitanya terus meningkat di seluruh dunia. Baru-baru ini, mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, terdiagnosis menderita karsinoma sel skuamosa, salah satu jenis kanker kulit yang umum terjadi. Kasus ini kembali membuka mata publik tentang bahaya kanker kulit dan pentingnya deteksi dini.

Sertifikat JMSI

Apa Itu Karsinoma Sel Skuamosa?

Karsinoma sel skuamosa atau Squamous Cell Carcinoma (SCC) adalah jenis kanker kulit yang bermula dari sel skuamosa, yaitu sel datar yang membentuk lapisan tengah hingga luar kulit.

Berbeda dengan karsinoma sel basal yang cenderung tumbuh lambat, karsinoma sel skuamosa bisa berkembang lebih cepat dan berisiko menyebar ke organ lain jika tidak ditangani dengan benar. Meski begitu, bila terdeteksi dini, kanker ini masih bisa diobati dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab utama karsinoma sel skuamosa adalah paparan sinar ultraviolet (UV) berlebihan, baik dari sinar matahari maupun tanning bed. Selain itu, beberapa faktor risiko lain meliputi:

1. Kulit terang: Orang dengan kulit putih lebih rentan terkena kanker kulit
2. Paparan sinar matahari jangka panjang: Terutama bagi mereka yang bekerja di luar ruangan
3. Usia lanjut: Semakin bertambah usia, risiko kanker kulit juga meningkat
4. Riwayat luka atau infeksi kulit kronis: Luka bakar atau infeksi lama bisa memicu perubahan sel
5. Sistem imun lemah: Pasien transplantasi organ atau penderita HIV lebih rentan.

Dalam kasus Jair Bolsonaro, faktor usia (70 tahun) dan riwayat kesehatan yang kompleks bisa ikut memengaruhi kondisinya.

Gejala Karsinoma Sel Skuamosa

Kanker kulit jenis ini sering muncul pada area tubuh yang sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, telinga, leher, tangan, atau kaki. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

1. Benjolan keras berwarna kemerahan
2. Luka pada kulit yang tidak kunjung sembuh
3. Permukaan kulit bersisik, menebal, atau mengeras
4. Lesi yang mudah berdarah saat tergores.

Pada tahap awal, gejala ini sering dianggap sepele. Padahal, semakin cepat ditangani, semakin besar peluang sembuh tanpa komplikasi serius.

Bagaimana Cara Mendiagnosisnya?

Dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik pada lesi kulit yang mencurigakan. Untuk memastikan, dilakukan biopsi kulit, yakni pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium.

Dalam kasus Bolsonaro, dokter menemukan adanya karsinoma sel skuamosa in situ, artinya kanker masih terbatas di lapisan kulit atas dan belum menyebar lebih dalam.

Metode Pengobatan

Pengobatan karsinoma sel skuamosa tergantung pada ukuran, lokasi, dan stadium kanker. Beberapa metode yang umum digunakan antara lain:

1. Operasi pengangkatan (eksisi) – Jaringan kanker diangkat beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya
2. Bedah Mohs – Teknik khusus untuk mengangkat kanker kulit lapis demi lapis, sering digunakan di wajah
3. Krioterapi – Lesi kecil dibekukan menggunakan nitrogen cair
4. Terapi radiasi – Digunakan bila operasi tidak memungkinkan
5. Obat topikal atau sistemik – Untuk kasus tertentu yang lebih luas atau sudah menyebar.

Dengan deteksi dini, tingkat kesembuhan kanker kulit ini bisa mencapai 90% lebih.

Cara Mencegah Karsinoma Sel Skuamosa

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut langkah sederhana yang bisa dilakukan:

1. Gunakan tabir surya (SPF 30 atau lebih) setiap hari, meskipun cuaca mendung
2. Hindari paparan sinar matahari langsung antara pukul 10.00–16.00
3. Pakai pelindung seperti topi, kacamata hitam, dan pakaian lengan panjang
4. Periksa kulit secara rutin, terutama bila ada perubahan mencurigakan
5. Hentikan kebiasaan tanning.

Kasus Jair Bolsonaro dan Pentingnya Edukasi Kanker Kulit

Diagnosis yang menimpa Jair Bolsonaro menjadi pengingat bahwa kanker kulit bukan penyakit sepele. Meski terlihat hanya seperti luka kecil, jika dibiarkan bisa berakibat fatal.

Di negara tropis seperti Indonesia, risiko terkena kanker kulit juga tinggi karena paparan sinar matahari sepanjang tahun. Sayangnya, kesadaran masyarakat untuk menggunakan tabir surya dan melakukan pemeriksaan kulit masih sangat rendah.

Faktanya, karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker kulit yang umum, namun bisa berbahaya bila diabaikan. Deteksi dini, pengobatan tepat, dan pencegahan melalui perlindungan kulit dari sinar UV merupakan langkah kunci untuk menekan risiko penyakit ini.

Kasus Jair Bolsonaro menjadi contoh nyata bahwa kanker kulit dapat menyerang siapa saja, termasuk tokoh publik. Dengan edukasi yang tepat, diharapkan semakin banyak orang sadar pentingnya menjaga kesehatan kulit sejak dini. (kim)

Example 120x600