EkbisNasional

Tambang dan Denyut Ekonomi: Kontribusi MIND ID dari Sumut untuk Indonesia

2
×

Tambang dan Denyut Ekonomi: Kontribusi MIND ID dari Sumut untuk Indonesia

Share this article
Tambang dan Denyut Ekonomi: Kontribusi MIND ID dari Sumut untuk Indonesia
MIND ID

disrupsi.id – Medan | Saat pagi merekah di Paritohan, Kabupaten Toba, suara turbin dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Siguragura dan Tangga milik PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) berpadu dengan hiruk pikuk aktivitas warga. Deru mesin pembangkit itu bukan sekadar bunyi industri; bagi masyarakat sekitar, ia adalah simbol kehidupan yang menggerakkan denyut ekonomi.

Sejak beroperasi pada 1970-an, PLTA di Paritohan menjadi sumber tenaga utama bagi smelter aluminium INALUM di Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara. Kedua kompleks ini, yang kini berada di bawah naungan MIND ID, menjadi urat nadi ekonomi Sumatera Utara.

Sertifikat JMSI

Kinerja INALUM pada 2024 menjadi bukti nyata. Produksi aluminium mencapai 274.230 ton, naik 27 persen dibanding tahun sebelumnya. Penjualan menembus 276.381 ton, menghasilkan pendapatan sekitar 716,9 juta USD

Bagi masyarakat, capaian itu bukan sekadar angka. Peningkatan produksi berarti stabilitas kerja ribuan karyawan, berkembangnya UMK pemasok di sekitar Toba dan Batu Bara, serta meningkatnya daya beli yang menghidupkan pasar tradisional.

“Kalau pabrik jalan lancar, kami pedagang juga ikut merasakan ramai pembeli,” kata seorang penjual sayur di dekat kompleks pekerja INALUM.

Dampak ekonomi INALUM juga hadir lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Salah satunya pengembangan eco-cultural tourism Desa Meat di Kabupaten Toba.

Desa di tepian Danau Toba ini tengah disiapkan menjadi destinasi wisata berbasis budaya dan lingkungan. Masyarakat dilibatkan dalam pelatihan pengelolaan wisata, pengembangan produk lokal, hingga promosi digital. Tujuannya jelas: menjadikan Desa Meat sebagai destinasi berskala nasional yang membuka peluang bisnis baru bagi UMK setempat.

Warung kopi, homestay, hingga kerajinan tangan mulai tumbuh.
“Dulu kami hanya menunggu hasil sawah dan ikan danau, sekarang ada tamu yang datang untuk merasakan suasana desa,” ujar seorang warga yang kini mengelola homestay kecil.

Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, menegaskan bahwa TJSL bukan hanya kewajiban, melainkan strategi pembangunan jangka panjang berbasis Creating Shared Value (CSV).

“Kami berkomitmen untuk terus menciptakan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat di sekitar tambang, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Pengembangan kompetensi masyarakat lokal sangat penting untuk membangun generasi yang berdaya saing, mendukung pemerintah mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Program TJSL MIND ID mencakup pelatihan, beasiswa, hingga layanan kesehatan. Data 2023 mencatat ada 32 kegiatan pelatihan dengan 2.098 peserta, 3.967 penerima beasiswa, dan layanan mobil sehat yang menjangkau 42 desa dengan 4.300 penerima manfaat. Bahkan, program stunting di Sumut berhasil membebaskan 23 balita dari stunting.

Di luar Sumut, strategi hilirisasi menjadi fokus utama MIND ID. Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, adalah langkah penting mengurangi ketergantungan impor. Smelter ini akan mengolah bauksit menjadi alumina, bahan baku aluminium, sehingga nilai tambah dinikmati di dalam negeri.

Menurut Dany Amrul Ichdan, Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, bahwa MIND ID sangat berkomitmen aktif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Grup MIND ID berkomitmen mengambil peran aktif dalam peningkatan ekonomi lokal, salah satunya melalui Program Pengembangan UMK. Pendampingan dilakukan lewat pelatihan kewirausahaan, sertifikasi, bantuan modal kerja, serta pemasaran di marketplace digital,” urainya.

Hilirisasi bukan hanya soal industri besar, tetapi juga membuka ruang bagi UMK lokal untuk masuk ke rantai pasok nasional.

Kinerja anggota MIND ID lainnya juga berkontribusi signifikan. Freeport Indonesia pada 2024 menyumbang sekitar 4,7 miliar USD ke pemerintah pusat, serta 690 juta USD ke pemerintah daerah. Perusahaan ini juga menyerap hampir 40 ribu tenaga kerja, dengan 24 persen di antaranya masyarakat asli Papua.

Sementara itu, PTBA menggelar pelatihan operator tambang untuk 49 warga Muara Enim. ANTAM melatih 46 peternak sapi perah di Cimahi dan membuka magang alat berat untuk 32 pemuda. PT Timah menjalankan program Sekolah Difabel Entrepreneur di Bangka Barat, sedangkan PT Vale membekali 25 pemuda di Luwu Timur dengan pelatihan operator alat berat bersertifikat.
Deretan program ini menegaskan peran MIND ID sebagai motor pembangunan sosial-ekonomi, dari Sumatera hingga Papua.

Kolaborasi dengan perguruan tinggi juga diperkuat. Dalam acara BIGMIND 2024 di Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Teknik USU, Fahmi, S.T., M.Sc., Ph.D., menegaskan bahwa era digital sangat berpengaruh dalam perkembangan penyebaran digitalisasi di Indonesia.

“Industri pertambangan Indonesia saat ini berada dalam fase transformasi digital… banyak aspek operasional yang masih bisa ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi digital.”

Pernyataan ini menunjukkan bahwa transformasi ekonomi tidak hanya berjalan di sisi finansial, tetapi juga melalui teknologi dan pendidikan.

Cerita INALUM di Sumatera Utara hanyalah satu potret dari transformasi besar MIND ID. Dari eco-cultural tourism Desa Meat, pelatihan UMK, hingga hilirisasi alumina, semuanya bermuara pada satu visi: “Menambang Potensi, Menggerakkan Ekonomi.”

Bagi warga Paritohan, suara turbin PLTA Siguragura adalah tanda kehidupan. Bagi UMK Desa Meat, wisatawan yang datang membawa peluang baru. Dan bagi Indonesia, hilirisasi serta transformasi digital menjadi fondasi untuk tampil sebagai pemain global di sektor mineral strategis.

Tambang tidak lagi sekadar soal menggali isi bumi. Di Sumatera Utara dan seluruh Indonesia, tambang kini adalah denyut ekonomi yang menumbuhkan harapan, membuka peluang, dan membangun masa depan yang inklusif serta berkelanjutan. (dfn)

Example 120x600