BACA JUGA:
Disrupsi.id, Jakarta — Konser BLACKPINK di Kaohsiung, Taiwan membawa dampak luar biasa bagi sektor pariwisata dan ekonomi lokal. Selama rangkaian konser berlangsung, tingkat hunian hotel di kota tersebut melonjak hingga 90%, menunjukkan antusiasme besar dari penggemar lokal maupun internasional.
Pemerintah Kota Kaohsiung pun ikut merayakan kedatangan grup global asal Korea Selatan itu dengan cara istimewa. Berbagai landmark, jembatan, dan bangunan kota dihiasi cahaya berwarna pink sebagai simbol dukungan untuk BLACKPINK.
Tak ketinggalan, Wali Kota Kaohsiung Chen Chi-mai turut mengekspresikan antusiasmenya dengan mewarnai rambutnya menjadi pink dan menulis pesan di media sosial:
“BLACKPINK in your area, seluruh kota bersorak bersama.”
Langkah ini memperlihatkan betapa besar pengaruh budaya pop Korea (Hallyu Wave) yang kini mampu menembus batas negara dan menyatukan komunitas global melalui musik dan hiburan. Meskipun BLACKPINK tidak memiliki anggota asal Taiwan, sambutan masyarakat setempat tetap luar biasa hangat.
Fenomena tersebut menunjukkan bahwa musik K-pop bukan sekadar hiburan, tapi juga bentuk diplomasi budaya yang efektif, menghubungkan masyarakat lintas bangsa dan bahasa.
Dari perspektif Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan SDG 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan), konser ini menjadi contoh nyata bagaimana industri kreatif dan sektor pariwisata dapat saling menguatkan di negara tersebut.
Event skala besar seperti konser BLACKPINK tidak hanya meningkatkan daya tarik wisata, tetapi juga memberikan efek domino positif terhadap ekonomi lokal — mulai dari hotel, transportasi, UMKM, hingga industri kreatif. Semua berperan dalam membangun kota yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan secara global. (kim/Harakarsa)