BACA JUGA:
OJK Sumut mencatat pertumbuhan kredit dan pasar modal di atas 13 persen pada 2025. Stabilitas keuangan tetap kuat, dorong ekonomi daerah. Ekonomi Sumatera Utara menunjukkan ketahanan yang solid di tengah gejolak global.
Disrupsi.id, Medan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara melaporkan bahwa hingga September 2025, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga dan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah.
Di sisi global, tekanan ekonomi mulai mereda seiring turunnya suku bunga acuan AS dan perbaikan perdagangan internasional. Di dalam negeri, indikator seperti PMI manufaktur dan neraca perdagangan menunjukkan tren positif. Kondisi ini turut mendorong kepercayaan terhadap sektor keuangan daerah.
Sektor perbankan menjadi salah satu penopang utama ekonomi Sumut. Hingga September 2025, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp331,8 triliun, naik 2,83 persen dibanding tahun sebelumnya.
Lebih menggembirakan lagi, penyaluran kredit tumbuh 13,58 persen (yoy) hingga menembus Rp308,7 triliun — menandakan meningkatnya aktivitas ekonomi dan pembiayaan sektor riil.
Kualitas kredit tetap sehat dengan rasio kredit bermasalah (NPL) hanya 1,91 persen, sementara Loan at Risk (LaR) berada di level aman 5,24 persen. Hal ini menunjukkan manajemen risiko perbankan tetap terkendali.
Pasar modal juga mengalami lonjakan partisipasi. Hingga Agustus 2025, jumlah investor di Sumut mencapai 736,5 ribu orang, naik 23,16 persen dibanding tahun sebelumnya.
Nilai kepemilikan saham menembus Rp26,47 triliun, didominasi oleh investor individu sebesar Rp21,72 triliun.
Selain itu, masyarakat mulai melirik instrumen Securities Crowdfunding (SCF) dengan total dana terkumpul Rp6,66 miliar dari 2.208 pemodal. Hingga kini, sudah ada 11 emiten asal Sumatera Utara yang berhasil menghimpun dana hingga Rp2,7 triliun di pasar modal nasional.
Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperkuat kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga ketahanan ekonomi daerah.
“Kami fokus menjaga stabilitas sistem keuangan sekaligus memastikan sektor jasa keuangan berperan aktif mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Dengan kondisi keuangan yang solid dan partisipasi masyarakat yang meningkat, OJK optimistis sektor jasa keuangan Sumut akan terus menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. (dfn)