BACA JUGA:
Disrupsi, Purwokerto – Di tengah derasnya arus digital dan gaya hidup serba cepat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan generasi muda untuk tak lupa pada satu hal penting: perencanaan keuangan yang bijak sejak dini.
Lewat Kuliah Umum Literasi Keuangan Syariah di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), OJK mengajak mahasiswa memahami pentingnya perlindungan finansial berbasis nilai-nilai Islam — termasuk lewat asuransi syariah yang kini semakin relevan dengan gaya hidup halal.
Acara bertema “Expect the Unexpected, Plan for the Better Future” ini menghadirkan Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Yulius Bhayangkara, serta perwakilan pimpinan UMP.
Asuransi Syariah: Bukan Sekadar Proteksi, tapi Wujud Tolong-Menolong
Dalam paparannya, Ogi Prastomiyono menjelaskan bahwa asuransi pada dasarnya membantu masyarakat menghadapi risiko yang tak terduga — kejadian langka dengan dampak finansial besar (low probability–high impact).
Namun, pada asuransi syariah, prinsip utamanya bukan bisnis semata, melainkan ta’awun (tolong-menolong) dan sharing of risk dengan sistem akad yang bebas dari unsur riba, maysir, dan gharar. Dana yang terkumpul dikelola secara kolektif sebagai Dana Tabarru’, bentuk solidaritas sesama peserta.
“Dengan makin luasnya ekosistem halal, asuransi syariah kini relevan untuk semua kalangan — dari jamaah haji dan pedagang mikro, hingga petani dan pelaku UMKM,” ungkap Ogi.
“Inovasi produk asuransi syariah membuat proteksi finansial makin terjangkau dan dekat dengan keseharian kita.”
Mahasiswa: Generasi Emas yang Harus Siap Finansial
Ogi juga menegaskan pentingnya mahasiswa sebagai motor utama menuju Indonesia Emas 2045. Ia menilai literasi keuangan, termasuk asuransi, menjadi fondasi penting bagi daya saing SDM masa depan.
“Generasi muda harus belajar merencanakan masa depan sejak dini. Mahasiswa hari ini adalah tulang punggung Indonesia 2045,” tegasnya.
Kolaborasi OJK, Kampus, dan Industri
Ketua Umum DAI, Yulius Bhayangkara, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara OJK, industri asuransi, dan civitas academica.
“Lewat edukasi seperti ini, kita ingin masyarakat, khususnya mahasiswa, lebih paham manfaat asuransi dalam melindungi diri dan aset,” ujarnya.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerja Sama UMP, Saefurrohman, juga mengingatkan pentingnya peran Gen Z dalam membangun budaya finansial yang sehat.
“Jangan takut berasuransi, karena justru itu bentuk tanggung jawab terhadap masa depan,” katanya.
Sinergi dan Langkah Nyata
Acara ini juga menjadi momentum penting dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Sinergi Asuransi Syariah antara UMP, UIN Saifuddin Zuhri (UIN Saizu), dan Industri Asuransi Syariah.
Kolaborasi ini diharapkan melahirkan ekosistem literasi dan inovasi baru antara regulator, akademisi, dan pelaku industri.
Sebelumnya, OJK juga bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam Training of Trainers (ToT) bagi 150 dosen UIN Saizu untuk memperkuat literasi keuangan syariah di kalangan akademisi.
“Lindungi Ikhtiarmu, Majukan Negerimu”
Kegiatan ini ditutup dengan seruan inspiratif dari OJK:
“Lindungi Ikhtiarmu, Majukan Negerimu!”
sebagai ajakan agar masyarakat menjadikan produk keuangan syariah — terutama asuransi — sebagai bentuk ikhtiar untuk melindungi diri, keluarga, dan aset demi masa depan yang lebih tangguh. (dfn)