Ekbis

Pemprov Sumut Datangkan 50 Ton Cabai dari Jawa, Harga di Pasar Ditarget Turun ke Rp55 Ribu/Kg

×

Pemprov Sumut Datangkan 50 Ton Cabai dari Jawa, Harga di Pasar Ditarget Turun ke Rp55 Ribu/Kg

Sebarkan artikel ini
Pemprov Sumut Datangkan 50 Ton Cabai dari Jawa, Harga di Pasar Ditarget Turun ke Rp55 Ribu/Kg

disrupsi.id – Medan | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) tengah bersiap menyalurkan 50 ton cabai merah dari Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk menekan laju inflasi yang belakangan kembali merangkak naik.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Togap Simangunsong, mengatakan pasokan tersebut akan tiba dalam tiga tahap dalam waktu dekat. Pengiriman pertama sebanyak 16 ton cabai merah asal Jember siap didistribusikan ke sejumlah titik pasar utama di Medan dan sekitarnya.

Sertifikat JMSI

“PT AIJ, Dirga Surya, dan PPSU sudah ke Jawa Timur untuk mendapatkan pasokan. Total ada 50 ton cabai yang akan disalurkan dalam tiga tahap,” ujar Togap, Jumat (10/10).

Dari tahap pertama, 10 ton cabai akan digelontorkan ke Pasar Induk Lau Cih, 1,5 ton ke Deliserdang, dan sisanya ke Kedai Kolaborasi Pasar Medan. Harga jual ke konsumen dipatok Rp55.000 per kilogram, sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 12 Tahun 2024.

“Kita ingin langkah ini berdampak langsung menekan harga di pasar dan menjaga inflasi daerah tetap terkendali,” tegas Togap.

Plt Dirut PUD Pasar Medan Agus Saputra memastikan kesiapan fasilitas penyimpanan cabai merah di Pasar Induk Lau Cih dengan kapasitas 10 ton.

“Ketahanannya bisa dua hari. Kami bertugas sebagai penghubung antara PT AIJ dan para pedagang distributor,” jelas Agus.

Ia menambahkan, harga cabai merah di pasar saat ini masih tinggi, mencapai Rp75.000/kg untuk cabai merah gunung dan Rp65.000/kg untuk cabai asal Jawa.

Inflasi Sumut Naik ke 5,32%, Cabai Jadi Biang Utama

Kepala Biro Perekonomian Sumut Poppy Marulita Hutagalung menyebut penyaluran cabai ini menjadi bagian dari intervensi besar untuk mengerem inflasi yang menembus 5,32% (yoy) pada September 2025, naik dari 4,42% bulan sebelumnya.

Selain melalui BUMD seperti PT Aneka Industri dan Jasa (AIJ), Dirga Surya, dan PPSU, distribusi juga akan melibatkan Bulog lewat jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) dan Toko Pangan Kita (TPK).

“Cabai merah menjadi penyumbang utama inflasi, diikuti bawang merah, bawang putih, cabai rawit, beras, dan daging ayam,” ungkap Poppy.

Deputi Direktur BI Sumut Abdul Khalim mengatakan, langkah cepat Pemprov melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) merupakan bentuk kolaborasi nyata antara pemerintah daerah dan BI.

“Secara tahunan pasokan cabai sebenarnya surplus, namun bulan ini defisit. Intervensi pasokan dari Jawa ini diharapkan membuat harga kembali normal tanpa merugikan petani,” katanya.

Ia menambahkan, intervensi difokuskan di Medan dan Deliserdang, dua wilayah penyumbang inflasi tertinggi di Sumut. Rapat koordinasi tersebut dihadiri berbagai pihak, termasuk Bulog, BPS, Bank Indonesia, Satgas Pangan

(Mxy)