Ekbis

Rapat Bulanan OJK: Sektor Keuangan Indonesia Tetap Kuat di Tengah Tekanan Global

×

Rapat Bulanan OJK: Sektor Keuangan Indonesia Tetap Kuat di Tengah Tekanan Global

Sebarkan artikel ini
Rapat Bulanan OJK: Sektor Keuangan Indonesia Tetap Kuat di Tengah Tekanan Global
Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK

Disrupsi.id, Jakarta — Ketika banyak negara masih berjuang menghadapi ketidakpastian ekonomi global, Indonesia justru menunjukkan ketahanan finansial yang kuat.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa stabilitas sektor keuangan nasional tetap terjaga solid hingga September 2025, didorong oleh kinerja positif perbankan, pasar modal, serta sektor pembiayaan.

Sertifikat JMSI

Hal ini disampaikan dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner (RDKB) September 2025, di mana OJK menyoroti bahwa meski tekanan global meningkat — mulai dari konflik geopolitik, volatilitas harga komoditas, hingga kebijakan moneter ketat di negara maju — sistem keuangan Indonesia masih berada di jalur aman.

“Stabilitas sistem keuangan nasional tetap kuat dan terjaga di tengah dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian,” ujar OJK dalam keterangan resmi RDKB 2025.

Dari sisi perbankan, OJK mencatat pertumbuhan kredit yang stabil dan kualitas aset yang terus membaik.
Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) masih berada di level aman, sedangkan likuiditas perbankan terjaga dengan baik berkat kebijakan makroprudensial yang adaptif.

Selain itu, penyaluran kredit produktif ke sektor-sektor prioritas seperti UMKM, pertanian, dan industri pengolahan terus meningkat — menjadi sinyal kuat bahwa perbankan mendukung roda ekonomi riil.

“Perbankan nasional mampu menjaga kinerja positif dengan tetap menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi,” tulis OJK.

Tak hanya itu, penyaluran kredit digital dan pembiayaan berbasis teknologi (fintech lending) juga terus tumbuh pesat.
OJK mencatat peningkatan signifikan pada transaksi pinjaman daring berbasis AI dan blockchain verification, yang memperkuat inklusi keuangan di seluruh Indonesia.

Sementara itu, pasar modal Indonesia juga menunjukkan optimisme di tengah fluktuasi global.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak stabil dengan peningkatan minat investor domestik, terutama generasi muda dan investor ritel.

Peningkatan jumlah investor baru menjadi bukti bahwa literasi keuangan masyarakat semakin membaik — sejalan dengan upaya OJK mendorong transformasi digital di sektor pasar modal, termasuk penyederhanaan proses pembukaan rekening efek dan penerapan e-KYC (electronic Know Your Customer).

Selain itu, sektor reksa dana dan obligasi korporasi juga menunjukkan kinerja positif, menandakan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia tetap tinggi.

Salah satu fokus utama OJK dalam laporan RDKB September 2025 adalah penguatan transformasi digital di seluruh lini sektor keuangan.
OJK menilai bahwa adopsi teknologi bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga tentang daya saing dan keamanan data.

“Inovasi digital harus berjalan seiring dengan mitigasi risiko, agar transformasi teknologi membawa manfaat tanpa mengorbankan stabilitas,” tegas OJK.

Upaya ini terlihat melalui pengembangan Regulatory Sandbox untuk fintech, pengawasan sistem pembayaran digital, hingga penguatan tata kelola keamanan siber di perbankan dan pasar modal.
OJK juga menggandeng Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan dalam mendorong integrasi data antar-lembaga keuangan guna mendukung ekonomi digital nasional.

Melihat tren positif ini, OJK menyatakan optimismenya terhadap prospek ekonomi ke depan.
Kebijakan yang diambil akan terus diarahkan pada penguatan stabilitas makroprudensial, perlindungan konsumen, dan akselerasi ekonomi digital inklusif.

“Koordinasi antar-otoritas dan pelaku industri menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Dewan Komisioner OJK.

OJK juga menegaskan bahwa fondasi ekonomi nasional semakin kokoh, ditopang oleh sektor keuangan yang adaptif terhadap perubahan zaman.
Dari digitalisasi perbankan hingga inovasi fintech syariah, Indonesia kini berada di jalur yang tepat menuju ekonomi digital yang tangguh dan berdaya saing global. (dfn)