BACA JUGA:
Disrupsi.id, Medan – Forum Penyelamat Universitas Sumatera Utara (FP-USU) menyoroti berbagai dugaan penyimpangan keuangan dan krisis tata kelola di lingkungan Universitas Sumatera Utara (USU). Mereka menilai praktik pengelolaan aset dan dana kampus kian jauh dari prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Disrupsi.id, Medan – Forum Penyelamat Universitas Sumatera Utara (FP-USU) menyoroti berbagai dugaan penyimpangan keuangan dan krisis tata kelola di lingkungan Universitas Sumatera Utara (USU). Mereka menilai praktik pengelolaan aset dan dana kampus kian jauh dari prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Ketua FP-USU, Adv. M. Taufik Umar Dani Harahap, S.H., menyebut berbagai temuan itu sebagai “gejala sistemik” dalam tubuh universitas. Beberapa dugaan yang disoroti antara lain aliran dana proyek APBD Sumut, agunan kredit kebun sawit, penyalahgunaan rumah dinas, proyek kolam retensi dan plaza UMKM yang bermasalah, serta pungutan UKT jalur mandiri yang dianggap berlebihan.
“Ini bukan lagi masalah administratif, tapi persoalan moral dan tata kelola. Kampus harusnya jadi benteng nilai publik, bukan ladang kepentingan,” ujar Taufik di Medan.
Menurut FP-USU, fenomena penyimpangan itu telah menurunkan kredibilitas universitas di mata publik. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah proyek pembangunan di USU kerap menuai sorotan karena tidak memiliki urgensi akademik dan hanya menguntungkan segelintir pihak.
“Kampus kini berada di persimpangan antara integritas dan kekuasaan. Jika universitas kehilangan moralitasnya, pendidikan tinggi berubah menjadi pabrik kekuasaan,” tegas Taufik.
FP-USU juga mengingatkan Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk tidak menutup mata terhadap kondisi tersebut. Pemerintah diminta turun tangan memastikan penerapan prinsip good governance di perguruan tinggi negeri.
Dalam surat tembusan yang juga dikirim ke Kejaksaan Agung, Gubernur Sumatera Utara, MWA USU, Dewan Guru Besar, Senat Akademik, dan Pengurus Pusat IKA USU, FP-USU menegaskan bahwa langkah ini bukan bentuk perlawanan terhadap individu, tetapi upaya menyelamatkan marwah universitas. (dfn)













