disrupsi.id | Sumut – Dinas Ketahanan Pangan dan Tanaman Hortikultura (Ketapang Hortikultura) Sumatera Utara tetap optimis mampu mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun ini meski kondisi sosial-ekonomi tengah tidak menentu. Target PAD sebesar Rp2,063 miliar yang dibebankan akan terus dikejar secara maksimal.
“Target kita 2 miliar 63 juta, dan itu akan kita kejar semaksimal mungkin. Sumber-sumbernya berasal dari penjualan benih di balai benih, rumah dinas, serta objek-objek lain yang kita miliki. Walaupun tidak banyak, tetap kita maksimalkan,” ujar Sekretaris Dinas Ketapang TPH Sumut, Yusfahri Parangin-angin, Senin (1/9).
Menurutnya, kontribusi terbesar PAD masih berasal dari penjualan benih serta pemanfaatan aset seperti mes dan rumah dinas. Namun, situasi sosial yang belakangan kerap diwarnai aksi protes turut memengaruhi perekonomian.
“Kalau situasi kisruh seperti demo terus terjadi, perekonomian kita terganggu, pendapatan masyarakat menurun. Bahkan aksi perusakan itu pada akhirnya uang rakyat juga yang terbuang. Jadi kita harapkan tercipta suasana yang tenang,” tegasnya.
Terkait kebijakan nasional soal refocusing anggaran, Yusfahri menilai langkah itu sejalan dengan prioritas penggunaan APBD. Fokus utamanya adalah agar belanja daerah lebih tepat sasaran.
“Program pemerintah harus tepat sasaran. Sebenarnya kita mendukung itu, supaya masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” jelasnya.
Meski dihadapkan pada berbagai tekanan, Dinas Ketapang Sumut menegaskan tidak akan berhenti menggali potensi dan mencari peluang baru demi memperkuat keuangan daerah.
“Target tetap akan kita maksimalkan. Kita harus terus mencari peluang-peluang baru agar kekuatan finansial Sumut jauh lebih baik,” pungkasnya. (dfn)
ChatGPT dapat membuat