BACA JUGA:
disrupsi.id – Jakarta | Charlie Kirk, seorang aktivis konservatif terkenal di Amerika Serikat sekaligus sekutu setia Presiden Donald Trump, ditembak mati dalam sebuah acara di Universitas Utah Valley (UVU) pada Rabu.
Video insiden yang beredar di media sosial menunjukkan Kirk sedang berbicara di hadapan kerumunan besar di luar ruangan ketika terdengar letusan keras—suara tembakan. Penonton panik dan berhamburan. Ia berusia 31 tahun.
Pelaku penembakan masih buron namun diduga berusia mahasiswa, kata pihak berwenang pada Kamis.
Sebuah senapan bolt-action yang diyakini digunakan dalam penembakan ditemukan di hutan terdekat. Senapan tersebut beserta tiga peluru yang belum ditembakkan di dalamnya terukir ungkapan ideologi transgender dan antifasis, lapor Wall Street Journal mengutip seseorang yang mengetahui penyelidikan dan buletin internal penegak hukum.
“Ini adalah hari kelam bagi negara bagian kita. Ini adalah hari tragis bagi bangsa kita,” kata Gubernur Utah Spencer Cox setelah penembakan.
“Saya ingin sangat jelas bahwa ini adalah sebuah pembunuhan politik.”
Kirk sedang menjalani tur pidato, dan persinggahannya di UVU adalah acara pertama dari setidaknya 15 agenda yang dijadwalkan di universitas-universitas seluruh negeri dalam rangkaian “American Comeback Tour”.
Enam petugas bertugas menjaga acara tersebut dengan jumlah hadirin lebih dari 3.000 orang, menurut Jeff Long, kepala polisi UVU. Kirk juga membawa tim keamanan pribadi.
Sebelum penembakan, ia duduk di meja debat “Prove Me Wrong”, menjawab pertanyaan dari audiens di luar ruangan.
Video menunjukkan Kirk berdebat dengan seorang mahasiswa tentang penembakan massal dan transgender ketika ia ditembak.
“Apakah Anda tahu berapa banyak orang transgender Amerika yang menjadi pelaku penembakan massal dalam 10 tahun terakhir?” tanya seseorang.
“Too many,” jawab Kirk yang disambut tepuk tangan penonton.
“Apakah Anda tahu berapa banyak penembakan massal yang terjadi di Amerika dalam 10 tahun terakhir?” Kirk menjawab, “Menghitung atau tidak menghitung kekerasan geng?”
Beberapa detik kemudian, Kirk terlihat terkena tembakan di lehernya dan jatuh dari kursi.
Menurut laporan, Kirk ditembak sekitar 20 menit setelah ia mulai berbicara pada pukul 12:10 siang (18:10 GMT).
Beau Mason, Kepala Departemen Keamanan Publik Utah, mengatakan hanya satu tembakan yang dilepaskan.
Dalam rekaman acara, Kirk terlihat memegangi lehernya saat jatuh dari kursi, membuat para hadirin berlarian. Dalam klip lain, darah tampak mengucur dari lehernya sesaat setelah ia tertembak.
Tidak ada orang lain yang tertembak dalam insiden tersebut. Istri dan anak-anak Kirk hadir pada saat kejadian.
Penembakan terjadi di halaman UVU, sekitar 64 km (40 mil) di selatan Salt Lake City.
Seorang juru bicara universitas mengatakan Kirk ditembak dari atap Losee Center, sebuah gedung kampus yang berjarak 100–200 yard (sekitar 90–180 meter) dari area acara.
Belum jelas apakah tembakan dilepaskan dari atap atau jendela terbuka.
UVU sendiri berdiri pada 1941 sebagai sekolah kejuruan untuk pelatihan produksi perang, dan pada 2023 memiliki lebih dari 46.800 mahasiswa. (aljazeera/kim)