Internasional

Korban Perang Israel-Hamas Melebihi 66.000 Jiwa di Gaza, Terbesar Adalah Perempuan dan Anak-anak

×

Korban Perang Israel-Hamas Melebihi 66.000 Jiwa di Gaza, Terbesar Adalah Perempuan dan Anak-anak

Sebarkan artikel ini
Korban Perang Israel-Hamas Melebihi 66.000 Jiwa di Gaza, Terbesar Adalah Perempuan dan Anak-anak

Disrupsi.id, Gaza – Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa korban tewas dalam perang Israel-Hamas telah mencapai 66.005 orang pada 28 September 2025, dengan 168.162 orang luka-luka sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Angka ini mencakup hampir separuhnya wanita dan anak-anak, meskipun tidak membedakan antara warga sipil dan militan.

Sertifikat JMSI

Laporan ini dirilis sehari sebelum Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu Presiden AS Donald Trump untuk membahas rencana gencatan senjata baru, di tengah tekanan internasional yang semakin berat atas operasi militer Israel di Gaza City.

Serangan udara Israel baru-baru ini menewaskan puluhan orang lagi, termasuk di kamp pengungsi Nuseirat, sementara kelaparan dan kekurangan bantuan kemanusiaan memperburuk krisis. Selain itu, serangan udara pada menara Macca di Gaza City memicu evakuasi. Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, termasuk insiden tabrakan mobil yang dipuji Hamas.

Dikutip dari Associated Press (AP): Netanyahu mengonfirmasi bahwa Israel dan AS sedang menyusun rencana gencatan senjata, meskipun ia bersikeras untuk “menyelesaikan pekerjaan” melawan Hamas.

Adapun pertemuan Netanyahu-Trump di Gedung Putih dijadwalkan untuk menghentikan serangan di Gaza City, di mana 48 sandera masih ditahan (sekitar 20 dianggap masih hidup).

Kementerian Kesehatan Gaza mencatat 79 kematian dalam 24 jam terakhir, termasuk korban kelaparan (322 jiwa, 121 di antaranya anak-anak).

Netanyahu menghadapi kritik global, termasuk tuduhan genosida dari pakar PBB, sementara Israel menyalahkan Hamas atas korban sipil karena militan bersembunyi di area padat penduduk.

Sementara itu menurut Al Jazeera, angka korban mencakup banyak anak-anak, dengan lebih dari 500.000 orang menghadapi kelaparan fase 5 (famine) di Gaza City. Serangan Israel sejak Maret 2025 menewaskan lebih dari 16.000 orang, dengan rasio sipil-militan mencapai 83% menurut data intelijen Israel.

Mantan komandan IDF Herzi Halevi mengakui lebih dari 200.000 warga Palestina tewas atau terluka (10% populasi Gaza), meskipun angka resmi lebih rendah. Analisis ACLED menunjukkan 15 dari 16 korban sejak Maret adalah sipil, dengan Israel mengklaim membunuh 2.100 militan, tapi data menunjukkan hanya 1.100.

Sementara itu menurut berbagai sumber lain, total korban tewas mencapai 68.300 (66.414 Palestina + 1.983 Israel) per 24 September, termasuk 217 jurnalis, 120 akademisi, dan 224 pekerja kemanusiaan.

Studi The Lancet memperkirakan angka sebenarnya bisa melebihi 93.000 pada Mei 2025, termasuk kematian tidak langsung akibat kelaparan dan kehancuran infrastruktur. (pujo)